Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengatakan, permintaan penumpang global turun secara signifikan selama November, turun 70% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 jika diukur dalam kilometer pendapatan penumpang.
Baca Juga: Fakta Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500, Pertama Kali Beroperasi pada 1990
“Meskipun kami tidak tahu apa-apa tentang penyebab kecelakaan ini, hal terbesar yang menjadi perhatian saya adalah kekhawatiran serius tentang standar keselamatan udara Indonesia yang diidentifikasi oleh Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa dan lainnya beberapa tahun lalu,” kata Aboulafia.
"Saya tidak sepenuhnya yakin bahwa prosedur yang tepat telah diterapkan penerbangan Indonesia," ujarnya.
Sementara, pihak berwenang Indonesia mengatakan, mereka telah mengirim beberapa kapal pencari dari Jakarta ke lokasi terakhir pesawat yang diketahui di Laut Jawa.
Baca Juga: Cerita Istri Korban Sriwijaya Air SJ 182, Hilang Kontak Setelah Kabarkan Pesawat Take Off
Diyakini, bangkai pesawat ada di kedalaman sekitar 25 meter dan penyelam sedang bersiap untuk mencari kotak hitam pesawat.
Responden pertama juga dikerahkan ke situs tersebut untuk membantu calon yang selamat, TV lokal melaporkan.
Dari 62 orang tersebut, 56 orang adalah penumpang, termasuk tujuh anak dan tiga bayi, serta ada dua pilot dan empat awak kabin, lapor media lokal. Tidak ada warga negara asing di dalamnya.
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Ifan Seventeen: Temenku sama Istrinya Ada Disana