Varian Covid-19 Baru Muncul Juga di Prancis, Ditemukan Pertama Kali dari Warga Kebangsaan Inggris

- 26 Desember 2020, 19:38 WIB
Varian Covid-19 Baru Muncul Juga di Prancis, Ditemukan Pertama Kali dari Warga Kebangsaan Inggris, Foto Ilustrasi Covid-19.*
Varian Covid-19 Baru Muncul Juga di Prancis, Ditemukan Pertama Kali dari Warga Kebangsaan Inggris, Foto Ilustrasi Covid-19.* /Pixabay/ Geralt


PR CIREBON – Otoritas Prancis melalui Kementerian Kesehatannya telah mengkonfirmasi kasus pertama dari varian virus corona jenis baru, yang baru-baru ini pertama kali muncul di Inggris.

Virus jenis baru ini dikhawatirkan oleh para ahli dapat lebih menular dibandingkan jenis sebelumnya. Akibat munculnya jenis virus baru itu telah mendorong lebih dari 50 negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan atau penerbangan dari Inggris maupun ke Inggris.

“Kasus pertama di Prancis ditemukan pada seorang warga Inggris yang tiba dari London pada 19 Desember dengan tanpa gejala yang kemudian dilakukan pengisolasian diri di rumah di kota Tours, Prancis tengah,” tutur Kementerian Kesehatan Prancis, Jumat malam, 25 Desember 2020, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Bom Meledak di Mobil Polisi Afghanistan, Petugas Polisi Tewas dan Warga Sipil Terluka

Mereka (warga negara Inggris) diperiksa dan dilakukan uji tes Covid-19 di rumah sakit pada 21 Desember yang kemudian didapati hasil positif Covid-19 jenis baru.

“Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak untuk para profesional kesehatan yang merawat pasien,” kata Kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Siapapun, tutur Kementerian Kesehatan Prancis, yang melakukan kontak dengan mereka, akan dianggap rentan dan akan diisolasi.

Baca Juga: Jepang dan Taiwan Harapkan Presiden Terpilih AS Joe Biden Umumkan Dukungan terhadap Taiwan

Selain kasus pertama ini, beberapa sampel positif lain yang "mungkin menunjukkan varian VOC 202012/01 sedang diurutkan" oleh laboratorium spesialis Institut Pasteur nasional.

Pada hari Senin, Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengakui bahwa ada kemungkinan strain yang baru ditemukan itu sudah ada di negara Prancis.

Selain itu, Otoritas Italia telah mendeteksi strain baru pada seorang pasien di Roma, sementara Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa sembilan kasus telah terdeteksi di Denmark dan masing-masing satu di Belanda dan Australia.

Baca Juga: Sejak H-2 s.d Hari H Perayaan Natal 2020, Lebih dari 483 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Menyusul larangan sekejap yang diberlakukan selama 48 jam pada minggu ini, Prancis telah membuka kembali perbatasannya ke Inggris yang sebagian besar bertujuan untuk memungkinkan warga Prancis kembali ke rumah, serta untuk meringankan penumpukan besar-besaran barang barang komoditas.

Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan pada hari Kamis bahwa pembatasan perjalanan dari Inggris akan berlanjut "hingga setidaknya sampai dengan 6 Januari".

Untuk saat ini, hanya warga negara Prancis atau Uni Eropa, serta mereka yang memiliki hak tinggal di sana atau pelancong bisnis yang diizinkan untuk menyeberang dari Inggris, dengan syarat jika mereka dapat menunjukkan tes negatif Covid-19 yang berusia kurang dari tiga hari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Korsel Meningkat, Peneliti Duga Timbulnya Klaster dari Ventilasi Apartemen

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan jenis virus baru "mungkin hingga 70 persen lebih mudah menular daripada versi asli penyakit itu".

Sebelumnya, menjelang Natal, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengumumkan perluasan tindakan “lockdown” di seluruh bagian selatan Inggris untuk menahan penyebaran penyakit.

Dengan lebih dari 68.000 kematian akibat virus tersebut, Inggris Raya adalah salah satu negara yang paling terpukul di Eropa.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x