Picu ‘Herd Immunity’, Anthony Fauci: 70 Persen Populasi Harusnya Sudah Divaksinasi Covid-19

- 25 Desember 2020, 18:05 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/fernandozhiminaicela

PR CIREBON – Kekebalan kelompok atau yang biasa disebut “Herd Immunity” dapat berhasil efektif terhadap virus corona apabila tingkat vaksinasi Covid-19 sudah mencapai angka 70 persen  dari total populasi telah menerima suntikan vaksin.

“Herd Immunity akan tercipta apabila sekitar 70 hingga 90 persen dari total populasi telah divaksinasi,” ujar Dr. Anthony Fauci, ahli penyakit menular AS yang paling terkemuka, Kamis, 24 Desember 2020, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), memaparkan bahwa sudah lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat telah menerima dosis pertama vaksin sejak 14 Desember lalu, atau hanya sekitar 0,3 persen dari total populasi.

 Baca Juga: Pemerintahan Trump Dorong Kesepakatan Senjata hingga Rp7 Triliun dengan Arab Saudi

Fauci (salah seorang yang pernah menasihati Presiden Donald Trump dan Presiden terpilih Joe Biden tentang pandemi) mengakui bahwa dia telah secara bertahap meningkatkan perkiraannya dari awal tahun, ketika dia cenderung mengatakan hanya 60 persen hingga 70 persen yang perlu dilakukan dan diinokulasi agar “Herd Immunity” dapat tercapai.

“Kita perlu memiliki kerendahan hati di sini. Kami benar-benar tidak tahu berapa angka sebenarnya. Saya pikir kisaran sebenarnya adalah antara 70 persen dan 90 persen,” tutur Fauci.

Komentarnya datang ketika negara itu menandai tonggak harian baru yang suram sambil bersaing dengan wabah paling mematikan di dunia (Covid-19). Amerika Serikat melaporkan lebih dari 3.000 kematian untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu. Dan sejumlah korban tewas AS mencapai 326.333 pada tengah malam pada hari Rabu.

 Baca Juga: Sandiaga Uno jadi Menteri, Menhan Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menurut data yang dirilis oleh pihak Administrasi Keamanan Transportasi AS, pada hari yang sama, terdapat banyak orang AS yang melakukan penerbangan daripada hari lain sejak pandemi muncul pada Maret, dengan jumlah 1.191.123 penumpang telah melewati pos pemeriksaan bandara.

Data tersebut menunjukkan bahwa banyak orang yang mengabaikan saran ahli kesehatan masyarakat untuk menghindari bepergian untuk merayakan Hari Natal. Fauci dan pakar lainnya mengatakan jarak sosial akan diperlukan hingga tahun 2021 karena vaksin perlahan-lahan diluncurkan.

Jumlah pelancong turun dari 2019, terdapat total 1.937.235 penumpang yang melakukan penerbangan pada 23 Desember.

 Baca Juga: Gegara Pandemi Covid-19, FIFA Resmi Batalkan Piala Dunia U-20 Indonesia 2021, PSSI: Kami Menghormati

Lalu lintas pada hari Rabu merupakan yang tertinggi pada era pandemi sejak sebelumnya pada 29 November.

Pada Minggu setelah liburan Thanksgiving, ketika 1.176.091 orang melewati pos pemeriksaan TSA, yang merupakan lonjakan baru dalam kasus virus corona di banyak negara bagian.

Petugas kesehatan, penghuni panti jompo, pejabat terpilih dan petugas pemadam kebakaran termasuk di antara mereka yang menerima vaksin terlebih dahulu. Kebanyakan orang Amerika telah diberitahu bahwa mungkin perlu waktu enam bulan atau lebih sebelum mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan dosis vaksin Covid-19.

 Baca Juga: Dianggap Sebarkan Teror, Pengadilan Turki Putuskan Seorang Jurnalis Dihukum 27 Tahun Penjara

Fauci, yang pernah ditunjuk sebagai direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular pada tahun 1984, mengatakan dalam wawancara bahwa dia menjadi lebih bersedia untuk mengungkapkan keyakinannya karena jajak pendapat menunjukkan orang Amerika menjadi sedikit kurang skeptis tentang vaksin baru.

Semakin menular suatu penyakit, semakin tinggi tingkat vaksinasi yang diperlukan untuk mencapai ambang kekebalan kawanan (Herd Immunity), di mana penyebarannya dapat dikendalikan.

"Ketika jajak pendapat mengatakan hanya sekitar setengah dari semua orang Amerika yang akan menerima vaksin, saya mengatakan bahwa ‘Herd Immunity’ akan memakan waktu 70 hingga 75 persen," ujar pria yang berusia 80 tahun itu.

 Baca Juga: Peneliti Turki Sebut Vaksin Covid-19 Sinovac dari Tiongkok Miliki Tingkat Keefektifan 91,25 Persen

"Kemudian, ketika survei yang lebih baru mengatakan 60 persen atau lebih akan menerimanya, saya berpikir, 'Saya bisa mendorongnya sedikit,' jadi saya perkirakan ke angka 80 atau 85 persen,” sambungnya.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah