Vaksin Covid-19 Mulai Dikirim, WHO: Lebih Efektif Membujuk Vaksinasi Daripada Membuatnya Wajib

- 8 Desember 2020, 09:23 WIB
Ilustrasi logo WHO, Vaksin Covid-19 Mulai Dikirim, WHO: Lebih Efektif Membujuk Vaksinasi daripada Membuatnya Wajib.*
Ilustrasi logo WHO, Vaksin Covid-19 Mulai Dikirim, WHO: Lebih Efektif Membujuk Vaksinasi daripada Membuatnya Wajib.* /Pixabay/padrinan/


PR CIREBON – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa membujuk orang tentang manfaat vaksin Covid-19 akan jauh lebih efektif daripada mencoba membuat vaksin menjadi wajib.

WHO mengatakan hal itu akan tergantung pada masing-masing negara, tentang bagaimana mereka ingin melakukan kampanye vaksinasi melawan pandemi virus Corona.

Tetapi badan kesehatan PBB tersebut bersikeras bahwa mewajibkan mendapatkan imunisasi terhadap penyakit itu adalah jalan yang salah, menambahkan ada contoh di masa lalu yang mewajibkan penggunaan vaksin hanya menjadikannya bumerang dengan perlawanan yang lebih besar terhadap mereka.

Baca Juga: BPPT Sebut Beberapa Wilayah Indonesia akan Dilanda Hujan Lebat dalam Empat Hari Mendatang

"Saya tidak berpikir bahwa kewajiban vaksinasi adalah arah yang harus ditempuh di sini, terutama untuk vaksin ini," Kate O'Brien, direktur departemen imunisasi WHO, mengatakan pada Senin, 7 Desember 2020.

"Ini adalah posisi yang jauh lebih baik untuk benar-benar mendorong dan memfasilitasi vaksinasi tanpa persyaratan semacam itu. Saya tidak berpikir kami membayangkan negara mana pun yang menciptakan kewajiban untuk vaksinasi," lanjutnya, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Meskipun begitu, O'Brien mengatakan mungkin ada profesi rumah sakit tertentu di mana vaksinasi diperlukan atau sangat direkomendasikan untuk keselamatan staf dan pasien.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Jelang Pilkada 2020, Positif Menjadi 5.754 kasus, Sembuh Menjadi 4.431 orang

Tetapi para ahli WHO mengakui bahwa ada perjuangan yang harus diperjuangkan untuk meyakinkan masyarakat umum agar menggunakan vaksin saat tersedia.

"Kisah vaksin adalah berita bagus. Ini adalah kemenangan usaha manusia, berpotensi, untuk melawan virus. Kami perlu meyakinkan orang," kata direktur darurat WHO, Michael Ryan.

Mengenai kewajiban dalam vaksinasi, dia berkata bahwa semua yang bekerja di bidang kesehatan masyarakat lebih suka menghindarinya sebagai sarana untuk mampu membuat orang divaksinasi.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak Besok, KPU Siapkan Skema Perhitungan Suaranya dengan Sirekap

"Jauh lebih baik diberikan untuk masyarakat dengan data dan manfaat dan membiarkan masyarakt mengambil keputusan sendiri,” katanya.

Menurut tinjauan WHO tentang kandidat vaksin yang berbeda, 51 telah memasuki uji coba pada manusia, 13 di antaranya telah mencapai pengujian massal tahap akhir.

163 kandidat vaksin lagi sedang dikembangkan di laboratorium dengan tujuan untuk pengujian pada manusia.

Baca Juga: Beredar di Medsos Anggota BIN Menyusup ke Pesantren Intai Rizieq Shihab, Pihak BIN Membantahnya

Sementara itu, ketika negara-negara mulai menyebarkan vaksin dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak mereka untuk memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan.

"Ini bukan keputusan yang mudah," katanya sambil menetapkan pedoman WHO.

Tedros mengatakan petugas kesehatan yang berisiko tinggi terkena infeksi adalah prioritas utama, ditambah orang dengan risiko tertinggi penyakit serius atau kematian karena usia mereka, sehingga mengurangi tekanan pada sistem kesehatan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x