Sadis, Korban Tewas dari Pembantaian Pertanian di Nigeria Meningkat Menjadi 110 Orang

- 30 November 2020, 12:30 WIB
Bendera Nigeria Afrika
Bendera Nigeria Afrika /Pixabay

PR CIREBON- Menurut laporan PBB, Korban tewas dari dugaan serangan pertanian Boko Haram di timur laut Nigeria telah meningkat menjadi 110 orang, saat penduduk mengubur sejumlah korban dan pihak berwenang hingga kini masih mencari puluhan orang yang masih hilang.

"Sedikitnya 110 warga sipil tewas secara kejam dan banyak lainnya terluka dalam serangan ini," kata Edward Kallon, koordinator kemanusiaan PBB di negara itu, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu , 29 November 2020 setelah jumlah korban awal menunjukkan 43 dan kemudian bertambah 70 orang tewas.

Baca Juga: Optimis Masa Depan UU Cipta Kerja, Menaker: Ikhtiar Pemerintah Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan

Pembantaian itu terjadi pada hari Sabtu di desa Koshobe dekat kota Maiduguri di negara bagian Borno. Sekitar 30 orang yang tewas juga dipenggal dalam serangan itu.

Presiden Muhammadu Buhari mengutuk pembunuhan itu dan mengatakan "seluruh negeri terluka."

Di Zabarmari, puluhan pelayat pun ikut mengantarkan jenazah pada hari Minggu, yang dibungkus dengan kain kafan putih dan diletakkan di atas palet kayu, saat para ulama memimpin doa untuk seluruh korban.

Baca Juga: Ketum PBNU Positif Covid-19, Menag Fachrul Razi: Semoga Cepat Sembuh hingga Bisa Bimbing Umat Lagi

Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, pembantaian semacam itu telah dilakukan di masa lalu oleh Boko Haram atau kelompok Daesh di wilayah Afrika.

Mereka berdua aktif di wilayah tersebut, di mana ISIS telah menewaskan sedikitnya 30.000 orang dalam dekade terakhir.

Gubernur negara bagian Borno Babagana Zulum, berbicara di pemakaman, meminta pemerintah federal untuk merekrut lebih banyak tentara, anggota Satgas Gabungan Sipil, dan pejuang pertahanan sipil untuk melindungi petani di wilayah tersebut. Dia menggambarkan bahwa masyarakat merasa putus asa.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x