Network
PR CIREBON - Sedikitnya 1.000 pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Sabtu malam, 28 November, aksi tersebut dilakukan untuk melanjutkan kampanye berbulan-bulan mereka menuntut pengunduran dirinya.
Berbagai kelompok akar rumput telah mengadakan protes mingguan, mengatakan Netanyahu harus mundur ketika dia diadili karena korupsi dan karena penanganannya terhadap virus korona di Israel.
Setelah dua kali lockdown yang diberlakukan tahun ini, ekonomi negara itu sedang berjuang, dan ratusan ribu orang Israel tetap kehilangan pekerjaan. Banyak pengunjuk rasa adalah orang Israel yang kehilangan pekerjaan. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Pakar Telematika Ungkap 10 Bukti Kuat Video Syur Mirip Gisel, Pembuat dan Pemeranya Adalah Gisel
Setelah enam bulan demonstrasi dan dengan cuaca dingin, massa protes mulai menyusut. Tetapi para peserta tetap vokal dan bersemangat pada hari Sabtu. Hampir semua memakai masker, meski tidak semua orang melakukan jarak sosial.
Banyak yang memegang bendera Israel dan merah jambu, salah satu simbol gerakan protes. Yang lain mengangkat model kapal selam, merujuk pada skandal pembelian kapal selam Jerman oleh Israel di mana beberapa rekan Netanyahu terlibat.
Netanyahu belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu, meskipun saingannya, Menteri Pertahanan Benny Gantz, memerintahkan penyelidikan kasus tersebut minggu ini.
Baca Juga: Ungkit Dana Formula E ke Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Jika Gelap, Ini Korupsi!
Protes yang lebih kecil juga terjadi di persimpangan dan jembatan penyeberangan di seluruh Israel, dan di rumah pribadi Netanyahu di kota pantai kelas atas Caesaria.***
