Pejabat Keamanan Marah pada PM Israel yang Telah Lakukan Pertemuan dengan Arab Saudi

- 24 November 2020, 21:08 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: Pejabat Keamanan Israel dikabarkan marah pada PM Israel yang telah melakukan pertemuan dengan Arab Saudi yang menjadi negara musuh.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: Pejabat Keamanan Israel dikabarkan marah pada PM Israel yang telah melakukan pertemuan dengan Arab Saudi yang menjadi negara musuh. /Times of Israel/timesofisrael.com

Baca Juga: Tolak Undangan Presiden Jokowi, Organisasi Lingkungan Sebut Agenda Pertemuan Tidak Jelas

Menteri Pendidikan Israel Yoav Gallant, juga mengonfirmasi perjalanan tersebut, menyebutnya sebagai pencapaian yang luar biasa. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Times of Israel.

Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah bahwa Netanyahu atau pejabat lain dari negara Yahudi itu telah mengambil bagian dalam pertemuan dengan putra mahkota, dalam sebuah tweet yang dikeluarkan beberapa jam setelah laporan mulai beredar.

“Saya telah melihat laporan pers tentang pertemuan antara HRH Putra Mahkota dan pejabat Israel selama kunjungan baru-baru ini oleh @SecPompeo. Tidak ada pertemuan seperti itu yang terjadi. Pejabat yang hadir hanya orang Amerika dan Saudi," katanya dalam laporan tertulis.

Baca Juga: Islah Bahrawi Khawatir Radikalisme Menyusup ke Kelompok Agama dan Etnis dengan Ambisi Politik

Laporan hari Senin menunjukkan bahwa Netanyahu belum memberi tahu Kepala Staf IDF Aviv Kohavi, atau pejabat keamanan lainnya tentang penerbangan rahasianya dan bertemu dengan putra mahkota, meskipun sekretaris militer perdana menteri bergabung dengannya dalam perjalanan tersebut.

Pejabat keamanan marah pada Netanyahu karena berangkat ke negara yang secara resmi ditetapkan sebagai negara musuh tanpa memberi tahu banyak pemimpin negara, termasuk Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, kata laporan itu.

Dia juga tidak menunjuk siapa pun sebagai penggantinya. Seandainya terjadi sesuatu saat perdana menteri pergi, atau pada perdana menteri, sebagian besar pemimpin Israel akan terkejut sepenuhnya dengan ketidakhadirannya.

Baca Juga: Pelanggaran Prokes Masa Kampanye Capai 1.510 Kali, Mahfud MD Sebut Tidak Terlalu Besar

Israel telah lama memiliki hubungan klandestin dengan negara-negara Teluk Arab yang telah diperkuat dalam beberapa tahun terakhir, karena mereka telah menghadapi ancaman bersama di Iran.***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah