PM Israel Bertemu MBS Didampingi Kepala Intelijen Mossad, Pejabat Hamas Tuntut Penjelasan

- 23 November 2020, 20:43 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu : Pejabat Humas menuntut penjelasan dari Arab Saudi terkait adanya pertemuan antara PM Israel dan Putra Mahkota MBS.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu : Pejabat Humas menuntut penjelasan dari Arab Saudi terkait adanya pertemuan antara PM Israel dan Putra Mahkota MBS. / @netanyahu/Twitter

PR CIREBON - Dalam kunjungan pertama kalinya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada hari Minggu 22 November 2020, di mana ia bertemu dengan Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, seorang pejabat Israel mengatakan kepada media Ibrani pada hari Senin, 23 November 2020.

Netanyahu berada di tanah di Neom, sebuah kota Laut Merah, selama lima jam untuk pertemuan tingkat tinggi pertama yang diketahui antara seorang pemimpin Israel dan Saudi. Dia didampingi oleh kepala intelijen Mossad Yossi Cohen, menurut laporan itu.

Pompeo sebelumnya pada hari Senin mengatakan dia telah mengadakan pertemuan 'konstruktif' dengan putra mahkota Arab Saudi malam sebelumnya, saat dia menyelesaikan tur tujuh negara yang termasuk singgah di Israel dan negara-negara Teluk. Dia tidak menyebutkan kehadiran pemimpin Israel yang dilaporkan.

Baca Juga: Abaikan Prokes dalam Pernikahan Putri Habib Rizieq, Kepala KUA Tanah Abang Dimutasi

“Senang bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Kemitraan keamanan dan ekonomi kami kuat, dan kami akan terus memanfaatkannya untuk memajukan upaya untuk melawan pengaruh buruk Iran di Teluk, tujuan ekonomi di bawah rencana Visi 2030, dan reformasi hak asasi manusia," cuit diplomat top Amerika itu.

Tidak ada konfirmasi atas laporan tersebut dari Israel, AS atau Arab Saudi. Namun, dalam petunjuk perjalanan tersebut, seorang ajudan Netanyahu berkicau sebuah laporan tentang Menteri Pertahanan Benny Gantz yang meluncurkan penyelidikan atas skandal akuisisi angkatan laut, menulis bahwa 'Gantz bermain politik sementara perdana menteri berdamai.'

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri menuntut penjelasan dari Arab Saudi, menyebut kunjungan tersebut sebagai 'penghinaan terhadap bangsa dan undangan untuk menyerang hak-hak Palestina.'

Baca Juga: Mengakui Kesalahannya, Millen Cyrus Minta Maaf Karena Telah Gunakan Narkoba: Jangan Ditiru

Penyiar publik Kan melaporkan bahwa pembicaraan difokuskan pada Iran dan pemerintahan Biden yang akan datang.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x