FBI Sebut AS Alami Banyak Kejahatan Akibat Kebencian Rasial Tertinggi dalam 12 Tahun

17 November 2020, 12:27 WIB
ILUSTRASI rasisme: FBI menyebutkan bahwa tingkat kebencian rasisme di AS terus meningkat dan masuk dalam kategori tertinggi dalam 12 tahun. /PIXABAY/

PR CIREBON – Tindakan kejahatan atas kebencian terhadap suku, agama, ras, orientasi seksual, dan golongan tertentu di seluruh Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade tahun lalu.

Hal itu didasarkan pada laporan FBI, yang menunjukkan bahwa AS mengalami 7.314 bentuk kejahatan rasial pada 2019, naik dari 7.120 pada 2018, dan merupakan level tertinggi dalam 12 tahun.

Baca Juga: Selain Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean Juga Usulkan Reshuffle Menkopolhukam, Mahfud MD

Lima puluh satu orang tewas dalam serangan akibat kebencian terhadap SARA pada tahun 2019, termasuk 22 orang yang tewas dalam pembantaian El Paso Walmart yang menurut pihak berwenang dilakukan oleh seorang pria bersenjata yang menargetkan Hispanik.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari New York Post, data tersebut adalah jumlah pembunuhan bermotif kebencian tertinggi sejak FBI mulai melacak statistik semacam itu pada awal 1990-an.

Baca Juga: Kapolri Copot Dua Kapolda Tidak Taat Aturan Prokes, PDIP Apresiasi: Bukti Serius Tegakkan Aturan

Laporan tahunan FBI mendefinisikan kejahatan rasial sebagai kejahatan yang dimotivasi oleh bias yang didasarkan pada ras, agama, atau orientasi seksual seseorang, di antara kategori lainnya.

Kelompok agama semakin menjadi sasaran, karena para pejabat melihat peningkatan hampir 14 persen dalam serangan terhadap lembaga-lembaga Yahudi.

Lonjakan kekerasan itu sangat terasa di New York City, dengan Wali Kota Bill de Blasio memerintahkan NYPD untuk meningkatkan patroli di tengah serbuan serangan tahun lalu.

Baca Juga: Sebut Ada yang Ingin Runtuhkan Negara, Habib Husein Tuban: Kita Jaga Presiden, Jangan Berkhianat

FBI mengatakan jumlah kejahatan rasial terhadap orang Afrika-Amerika turun sedikit menjadi 1.930 dari 1.943, namun kejahatan terhadap Hispanik naik menjadi 527 pada 2019 dari 485 pada 2018. 17 persen dari semua kejahatan rasial dimotivasi oleh orientasi seksual, angka yang relatif stabil .

Tahun lalu, kurang dari 15 persen dari sekitar 15.000 lembaga yang berpartisipasi melaporkan data kejahatan kebencian ke FBI, dan jumlah lembaga yang berpartisipasi dalam program biro tersebut menurun.

Departemen Kehakiman telah lama dibuat frustrasi oleh banyak organisasi penegak hukum yang gagal melaporkan kejahatan kebencian. Investigasi tahun 2016 oleh media AS Associated Press menemukan bahwa lebih dari 2.700 departemen di seluruh negeri gagal mengirimkan laporan kejahatan kebencian apa pun ke FBI dalam enam tahun sebelumnya.

Baca Juga: Apresiasi Langkah Anies Kepada Rizieq, Doni Monardo Tegaskan Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi

"Total keparahan dampak dan kerusakan yang disebabkan oleh kejahatan rasial tidak dapat sepenuhnya diukur tanpa partisipasi penuh dalam proses pengumpulan data FBI," kata presiden Anti-Defamation League (Liga Anti-Pencemaran Nama Baik) Jonathan Greenblatt dalam sebuah pernyataan.

Anti-Defamation League adalah salah satu kelompok advokasi yang menyerukan Kongres dan pejabat polisi di seluruh negeri untuk meningkatkan pelaporan kejahatan kebencian dan pengumpulan data.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: NY Post

Tags

Terkini

Terpopuler