Kapolri Copot Dua Kapolda Tidak Taat Aturan Prokes, PDIP Apresiasi: Bukti Serius Tegakkan Aturan

- 17 November 2020, 12:04 WIB
ANGGOTA Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan (kiri) mendukung, langkah pencopotan Kapolda / Dok Antara
ANGGOTA Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan (kiri) mendukung, langkah pencopotan Kapolda / Dok Antara /Antara


PR CIREBON - Politikus PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, mengapresiasi terkait langkah tegas Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang mencopot dua jabatan Kapolda, lantaran diduga tidak tegas dalam menegakkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Trimedya, yang juga Anggota Komisi III DPR RI itu, menjelaskan bahwa keputusan tersebut sebagai salah satu pembuktian bahwa Kapolri serius dalam menegakkan aturan protokol kesehatan.

“Itu kan sudah lugas. Itu enggak perlu kita perjelas lagi, dan inilah yang paling jelas sikap Polri dalam mutasi, biasanya kan penyegaran, segala macam, ini jelas kesalahan,” ujar Trimedya, di Jakarta, Selasa 17 November 2020, diutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Baca Juga: Selain Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean Juga Usulkan Reshuffle Menkopolhukam, Mahfud MD

“Itu kita apresiasi Kapolri dan Kadiv Humas bicara seperti itu tentu atas dasar persetujuan Kapolri. Jadi itu sikap institusi Polri,” lanjutnya lagi.

Tak hanya itu, Trimedya juga memuji konsistensi Kapolri dalam menegakkan aturan protokol kesehatan. Ketegasan Idham Azis dalam menegakkan aturan protokol kesehatan, menurut Trimedya, telah dibuktikan sejak diterbitkannya Maklumat Kapolri.

“Dulu kan juga sudah pernah ada maklumat soal kerumunan, dan di beberapa tempat kaya di Tegal, pimpinan DPRD yang kena. Kemudian di institusi Polri juga ada yang buat pesta rame-rame dicopot. Itu kan bagian dari konsistensi,” ungkapnya.

Baca Juga: Timbul Kasus Pelanggaran Protokol Kesehatan oleh Kapolda, Kapolri Terbitkan Surat Telegram

Lebih jauh, Trimedya menilai bahwa tindakan tegas pencopotan dua kapolda itu untuk menjawab kekecewaan masyarakat yang menganganggap adanya pembiaran terhadap kerumunan kegiatan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)  Habib Rizieq Shihab itu.

“Orang lain disuruh PSBB, kita juga setengah mati di rumah, tapi ada yang sampai puluhan ribu, dan itu tidak bisa dibandingkan,” terang Trimedya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x