Penjarahan Marak di Wilayah Gempa Antakya Turki, Erdogan Buka Suara

16 Februari 2023, 19:14 WIB
Penjarahan Marak di Wilayah Gempa Antakya Turki,/foto akun twitter @licypriyaK /

SABACIREBON – Tragedi gempa bumi terjadi di Gaziantep, Turki pada hari Senin, 6 Februari 2023 pekan lalu. Akibatnya banyak korban jiwa dan juga kerusakan parah gedung-gedung maupun rumah warga.

Di tengah situasi tersebut, diperburuk dengan munculnya tindak kejahatan dan kriminal disekitar wilayah gempa.

Gempa juga berdampak ke wilayah Suriah yang secara geografis berdekatan dengan Turki. Gaziantep merupakan salah satu wilayah cukup parah terdampak gempa.

Baca Juga: Inilah 23 Bupati Majalengka Pernah Menjabat Dari Tahun 1819 Sampai Sekarang, Berikut Nama-namanya

Kota ini berpenduduk dua juta orang dan juga ratusan ribu pengungsi korban perang saudara Suriah pada 2011. Parahnya diikuti 40 gempa susulan satu diantara nya bermagnitudo 6,7.

Ditengah pasca gempa Turki dan relawan berupaya dalam penyelamatan korban, perampokan dan penjarahan bermunculan di Antakya, salah satu wilayah gempa.

Penjarahan ini dilakukan oknum dengan sasaran toko elektronik, pasar, dan juga supermarket.

Baca Juga: Erick Thohir Usai Terpilih Jadi Ketum PSSI Janji Tambah 25-30 Persen Wanita dalam Kepengurusannya

Hal ini diperkuat dengan pernyataan warga lokal bernama Mehmet Bok. Menurutnya orang-orang menghancurkan jendela toko-toko dan juga mobil-mobil.

Dengan kondisi tersebut tentunya ini menjadi masalah keamanan yang menjadi fokus Erdogan, setelah operasi penyelamatan di sana ditangguhkan tentara Austria.

Dilaporkan terjadi bentrokan antara 80 tentara Austria dan kelompok tidak dikenal di wilayah tersebut.

Baca Juga: RAA Adiwijaya Bupati Pertama Garut Diabadikan untuk Nama 2 Sarana Olahraga sebagai Penghormatan

Para pemilik bisnis yang ada di pusat kota Antakya Turki juga mengosongkan toko mereka pada hari minggu untuk menghindari barang dagangan mereka dicuri penjarah setelah gempa pada hari Senin.

Selain itu beberapa warga juga kehilangan tempat tinggal, membuat mereka harus tidur di mobil atau tenda. Mereka juga mengatakan barang berharga mereka juga dicuri termasuk emas.

Dikutip dari Reuters, Erdogan mengatakan bahwa pemerintah telah menyatakan keadaan darurat pada saat kunjungan ke zona bencana.

Baca Juga: Nah Lho.., Jelang Pemilu, Termasuk Pilwalkot ASN di Kota Cirebon Diminta Netral, Begini Kata Sekda

“Artinya, orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan negara tegas ada dibelakang mereka,” Katanya.

Penduduk dan pekerja bantuan yang datang dari kota lain menyebutkan kondisi keamanan memburuk karena adanya bisnis dan tempat tinggal warga yang roboh karena dijarah.

Namun setelah Erdogan mengumumkan keadaan darurat, kehadiran militer dan polisi di Antakya telah meningkat.

Baca Juga: Sudah Bersihkah hati kita..? Begini Cara Mengetahui Kesehatan Hati Kita, Menurut Aa Gym

Pihak berwenang telah berhasil menangkap 48 orang yang melakukan penjarahan, dan pada hari Minggu Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan 57 orang ditangkap karena melakukan penjarahan.

Tersangka yang ditangkap tim keamanaan menyita sejumlah 20 ponsel, delapan laptop, lima peralatan, enam senjata, tiga senapan, dan kartu bank milik orang yang berbeda. Dua tersangka lainnya, yang menyamar sebagai pekerjaan bantuan.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler