Perusahaan Streaming Music Spotify PHK Massal, Dawn Ostroff Tinggalkan Perusahaan dan Saham Turun 66 Persen

26 Januari 2023, 08:16 WIB
Foyo ilustrasi/net /


SABACIREBON – Pada minggu ini, perusahaan streaming music yaitu Spotify Technology S. A. (SPOT) berencana untuk melakukan PHK karyawan secara besar-besaran.

Kebijakan tersebut mereka ambil untuk memotong biaya perusahaan dengan cepat. Di man sebanyak 6 persen karyawan yang ada akan di PHK atau sejumlahnya diperkirakan sekitar 588 orang.

Pesangon yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut diperkirakan mencapai 35-45 juta euro.

Baca Juga: Tadi Pagi Gunung Anak Krakatau Erupsi, Wisatawan Diimbau Menjauh Radius 5 Km

Dengan adanya hal ini, Spotify harus mengeluarkan biaya sebesar 50 juta dolar AS. Ini merupakan bagian dalam menghadapi kemungkinan resesi.

Sebelumnya, pada 30 September 2022, perusahaan ini memiliki sebanyak 9.800 karyawan. Angka ini sesuai dengan laporan pendapatan kuartal ketiga perusahaan.

Sedangkan, pada bulan Oktober, Spotify sudah memberhentikan sebanyak 38 orang. Mereka berasal dari studio podcast Gimlet Media dan Parcast.

Baca Juga: Persija Jakarta Rebut Puncak Klasemen, Ragukan Keabsahan Gol, Pelatih PSM Makassar Bilang Liga 1 Butuh VAR

Hal tersebut juga disusul dengan keluarnya Kepala Konten dan Iklan Spotify Dawn Ostroff sebagai bagian dari reorganisasi yang lebih luas.

Namun, dia akan berperan sebagai penasihat senior perusahaan untuk membantu memfasilitasi transisi perusahaan.

Posisi Ostroff akan digantikan oleh Alex Norstrom yang menjabat sebagai Kepala Bisnis Freemiun dan Gustav Soderstrom menjabat sebagai pegawai penelitian dan pengembangan.

Baca Juga: Justin Bieber Berhasil Jual Seluruh Lagu Nostalgia Hingga Rp 3 triliun

Tugasnyaya akan menjalankan tanggung jawab tambahan dipilih sebagai wakil presiden perusahaan.

Ditahun 2019, Spotify melakukan komitmen besar untuk podcasting dengan melakukan akuisisi jaringan podcast, membuat perangkat lunak, layanan hosting, serta hak atas acara terkenal yaitu The Joe Rogan Experience serta Armchair Expert.

Komitmen yang telah dilakukan oleh perusahaan Spotify tersebut merupakan salah satu bentuk usaha investasi yang dilakukan.

Baca Juga: Sidang Sambo : Simak Pembelaan Putri Cendrawathi yang Menyebut Yosua Lakukan Perbuatan Keji

Namun hal tersebut menguji kesabaran investor. Sehingga saham Spotify jatuh sebesar 66 persen ditahun lalu dan investor mempertanyakan terkait pengembalian modalnya.

Faktor terjadinya hal ini, disebabkan oleh adanya penambahan jumlah karyawan mereka pada saat pandemi. Pemulihan ekonomi pasca wabah COVID 19 yang belum berjalan dengan maksimal.

Kemudian terjadinya ketegangan politik dunia yaitu konflik Rusia dan Ukraina yang diperkirakan masih akan terjadi dan menekan ekonomi hingga berdampak pada PHK massal di sepanjang tahun 2023.

Baca Juga: LPDP Resmi Membuka Pendaftaran Beasiswa Tahap Satu, Minat? Berikut Tata Caranya

Spotify juga menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK massal menyusul perusahaan raksasa besar lainnya.

Seperti Amazon.com, Meta dan Microsoft. Selain itu, induk Google yaitu Alpahabet.Inc pada hari Jumat minggu ini akan melakukan pengurangan pegawai sebesar 6 persen atau sekitar 12.000 dari tenaga kerja globalnya. ***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler