Dihirup dan Dikumur, Survei CDC Sebut Orang Amerika Gunakan Pemutih Untuk Cegah Virus Corona

10 Juni 2020, 18:00 WIB
ILUSTRASI cairan disinfektan //pexels/Polina

PR CIREBON - Center for Disease Control (CDC) melakukan survei dan menunjukkan bahwa hampir 39 persen orang Amerika menggunakan pemutih untuk menghindari terinfeksi virus corona.

Dikutip dari Oddity Central, lonjakan pembelian dan penggunaan cairan pembersih rumah tangga itu terjadi pada bulan April atau di mana Covid-19 mulai membuat ngeri warga Amerika.

Baca Juga: Pernikahan Sesama Jenis Terjadi di Lombok Barat, Korban Mengaku Shock Berat hingga Melapor ke Polisi

Demi mencegah penularan SARS-CoV-2, CDC melakukan survei online dan hasil yang tak terduga mengatakan bahwa sebagian orang sengaja memuntahkan dan menghirup cairan pemutih tersebut.

Namun, dari hasil penelitian yang dilakukan CDC juga, masyarakat Amerika pun menggunakan cairan pemutih atau disindektan untuk kebersihan rumah semata.

Baca Juga: Tercatat Miliki Utang ke Tiongkok, Empat Negara di Asia yang Berutang Melebihi APB Negaranya

19 persen responden mengatakan menggunakannya untuk mencuci buah-buahan, sayuran, dan makanan lain, serta 18 persen menggunakannya untuk mencuci pakaian.

Dari sekian banyak, enam persen responden mengatakan mereka sengaja menghirup cairan disinfektan dan 4 persen lain mengaku menggunakannya dengan untuk berkumur.

Baca Juga: Kecanduan Ganja, Aktor Dwi Sasono Jalani Rehabilitasi di RSKO

Bahkan, dilaporkan 25 persen responden mengatakan bahwa mereka mengalami gangguan kesehatan, seperti pusing, iritasi kulit, mual, dan masalah pernapasan.

“Terlepas dari kesenjangan pengetahuan dan praktik berisiko tinggi yang diidentifikasi dalam survei ini, sebagian besar responden percaya bahwa mereka tahu cara membersihkan dan mendisinfeksi rumah mereka dengan aman.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Gajah dengan Bahan Peledak Berhasil Ditangkap Polisi, 2 Lainnya Masih Diburu

“Dengan demikian, pesan pencegahan harus menyoroti kesenjangan yang diidentifikasi dalam pengetahuan tentang praktik yang aman dan efektif dan memberikan informasi yang ditargetkan menggunakan strategi komunikasi inovatif (misalnya, digital, media sosial) terkait pembersihan yang aman dan desinfeksi," jelas penulis penelitian menyimpulkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler