Diduga Memiliki Hubungan Rahasia dengan Tiongkok, Peneliti NASA Kini Ditangkap Agen FBI

15 Mei 2020, 03:40 WIB
LOGO FBI.* /FBI/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang Profesor yang didanai oleh NASA telah ditangkap oleh agen FBI.

Hal ini karena diduga profesor tersebut telah memiliki hubungan rahasia dengan Pemerintah Komunis Tiongkok dari pihak berwenang Amerika Serikat (AS).

FBI diduga telah menipu NASA dan Universitas karena tidak mengungkap bahwa dirinya memegang posisi lain di sebuah Universitas Tiongkok dan Perusahaan Tiongkok.

Baca Juga: Minim Pemasukan saat PSBB, Pedagang Sandang PGC Desak Dewan Ingin Tetap Buka

Sebagai profesor dan peneliti teknik elektro di Universitas Arkansas-Fayetteville sejak 1988, Ang didakwa dengan satu tuduhan penipuan kabel kawat.

Dakwaan ini tidak termasuk hubungannya dengan Tiongkok atas pengajuan hibah ke NASA senilai lebih dari setengah juta dolar atau sekitar Rp 7,4 miliar.

"Representasi palsu material untuk NASA dan University of Arkansas ini menghasilkan banyak kabel yang akan dikirim dan diterima yang memfasilitasi skema Ang untuk menipu," kata Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan dikutip dari situs Independent. 

Agen Khusus FBI, Jonathan Willett menuduh bahwa Ang gagal melaporkan keterlibatannya dalam program Cendekiawan Talents Cendekia Tiongkok antara 2012 dan 2018.

Baca Juga: Cegah Krisis Keuangan akibat Covid-19, Kim Jong-un Dikhawatirkan Lepas Gelombang Cybercrime Global

"Talent berencana mengintegrasikan teknologi asing ke Tiongkok dengan merekrut para ahli dari bisnis dan universitas di seluruh dunia untuk mengisi pekerjaan teknis yang mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi," tulis Willett dalam pernyataan tertulisnya.

Berbagai program talenta Pemerintah Tiongkok menggunakan tunjangan keuangan, pribadi, dan profesional sebagai imbalan untuk bekerja dengan universitas, bisnis, dan perusahaan milik negara di Tiongkok.

Sejak 2013, Mr Ang telah menjadi peneliti utama atau peneliti bersama pada kontrak hibah yang didanai pemerintah AS dari NASA, National Science Foundation, Departemen Energi, dan Departemen Pertahanan.

Diduga bahwa Mr Ang melakukan penipuan kawat sehubungan dengan penyerahan 2016 yang sukses ke NASA tanpa mengungkapkan partisipasinya dalam program Thousand Talents atau bekerja dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, termasuk Binzhou Maotong Electronic Technology, Binzhou Gande Electronic Technology dan Jiangsu Xuanzhi New Materials dan Teknologi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Menjadi Endemik, WHO: Virus Ini Mungkin Tidak Pernah Hilang

FBI menulis, jika tahu ada keterlibatan Ang dan Tiongkok, pejabat kontraktor NASA tidak akan memberikan konrtak.

"Secara khusus Pejabat Kontraktor menunjukkan bahwa hubungan Ang dengan perusahaan-perusahaan RRC akan menjadi bendera merah langsung," kata pernyataan tertulis tersebut.

Koneksi Mr Ang dengan Tiongkok, terungkap ketika seorang karyawan universitas menemukan sebuah hard drive di perpustakaan kampus dan mencari melalui email untuk menemukan pemiliknya.

Dalam satu email pada tahun 2018, terdapat percakapan antara peneliti tamu dari Universitas Xidian di Xian Tiongkok dengan Ang.

Baca Juga: Sempat Koma hingga Diamputasi karena Komplikasi Covid-19, Aktor Broadway Nick Cordero Kembali Siuman

Ang mengatakan iklim politik AS saat ini membuat situasinya di universitas menjadi sulit.

"Anda dapat mencari di situs web Tiongkok mengenai apa yang akan dilakukan AS terhadap Thousand Talent Scholars. Tidak banyak orang di sini tahu aku salah satu dari mereka, tetapi jika ini bocor, pekerjaanku di sini akan berada dalam masalah besar. Aku harus sangat berhati-hati atau aku mungkin keluar dari pekerjaanku dari universitas ini. Setelah Anda membaca email ini, silakan hapus demi keamanan karena semua email dapat diambil," tulis Ang dalam email tersbut.

Juru bicara Universitas Arkansas John Thomas mengatakan Ang kini telah ditangguhkan.

"Simon Ang telah diskors tanpa membayar sebagai tanggung jawabnya pada universitas. Dan universitas secara aktif bekerja sama dengan penyelidikan federal dalam masalah ini," kata Thomas.

Baca Juga: Pakar Biomolekulir Sebut Jamur Cordyceps Berpotensi Lawan Virus Corona dan Siap Diuji Klinis

Dalam unggahan di Facebook, College of Engineering mengatakan bahwa Ang juga adalah presiden kehormatan dari Xi'an Aeronautical Polytechnic College di Xi'an, Tiongkok.

"Dia membantu mendirikan program rekayasa pemeliharaan pesawat bersertifikasi Boeing pertama di Tiongkok. Program ini melatih dan mensertifikasi siswa untuk bekerja di pesawat Boeing," tulis unggahan tersebut.

Jika terbukti bersalah, Mr Ang menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler