Warga AS ingin Tetap Gaya saat Corona, Wood Putuskan Buat Masker dari Kulit Ular dan Buaya

26 April 2020, 19:07 WIB
MASKER dari kulit ular, sebagai jawaban bagi penduduk AS yang menginginkan tetap bergaya selama pandemi virus corona melanda negarannya. //*Oddit Central


PIKIRAN RAKYAT - Dewasa ini saat pandemi virus corona mengancam hampir 3 juta penduduk bumi, ketersediaan alat kesehatan semakin menipis.

Sehingga menyebabkan beberapa perusahaan memutuskan untuk putar halua, guna membantu negara dengan memproduksi beberapa alat penunjang kesehatan, seperti masker.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Oddity Central, All American Gator, sebuah perusahaan berbasis di Florida yang mengkhususkan diri dalam produk-produk yang terbuat dari kulit buaya dan kulit ular, memutuskan memproduksi masker penutup mulut dari kulit reptil.

Baca Juga: Sempat Cengkeram Dada hingga Jatuh ke Tanah, Jepang: Kim Jong Un Alami Disfungsi Otak

Seorang perwakilan perusahaan, All American Gator, mengungkap bahwa kulit reptil yang digunakan sebagai bahan dasar masker itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap perlindungan Covid-19, ini hanya sebuah mode.

Dikatakan dengan masker yang terbuat dari kulit reptil ini, dapat menambah kepercayaan diri pengguna ketika beraktivitas diluar rumah, tak hanya itu masker ini juga memiliki saringan udara yang cukup, pengguna tidak perlu khawatir merasa tersiksa karean pengap.

"Orang-orang harus menutupi wajah mereka, dan sayangnya situasinya mungkin lebih lama dari yang kita bayangkan," ujar perwakilan American Gator, Brian Wood.

Baca Juga: Tagar KimJongUnDead Ramai di Twitter, Wartawan hingga Akun Berita Palsu Berebut Bikin Meme

Lebih lanjut, Brian Wood juga mengungkapkan sejak merebaknya pandemi Covid-19 dan WHO mengimbau seluruh warga AS mengenakan masker, banyak keluhan datang dari pecinta fashion, sehingga pihaknya memutuskan produksi masker reptil tersebut.

Brian Wood, kepada The Miami Herald juga mengungkap, bahwa pecinta mode dan fashion Amerika Serikat kewalahan ketika harus mempadu padankan pakaiannya yang mahal dengan masker berstandar medis yang harus ia gunakan.

"Beberapa orang ingin membuat pernyataan mode bahkan selama pandemi ini, jadi saya ingin memberi mereka pilihan," tegas Brian Wood.

Baca Juga: Menurut Ramalan, 3 Zodiak Ini Paling Cocok Bersanding dengan Pisces

Masker yang terbuat dari silikon soft shell hypoallergenic dengan kulit reptil membentang ke atasnya. Brian Wood mengatakan, bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk menggunakan kain dalam pembuatan masker itu, namun bahan sangat sulit ditemukan.

Wood menyebutkan, bahwa beberapa masker mungkin datang dengan sistem penyaringan N95.

Sedangkan untuk estetika, masker python akan dibuat dengan lubang dibingkai oleh cincin logam hitam, perak atau emas. Datang dalam berbagai variasi warna menarik dan elegan yang disuguhkan perusahaan fashion desain ini, dan mungkin akan diamankan dengan band pada penutupan VELCRO.

Baca Juga: Belum Terlihat Titik Terang Kompetesi Liga 1, Iwan Bule Khawatirkan Fanatisme Suporter

"Desainnya masih dalam tahap awal dan saya ingin mengambil keuntungan dari pasokan yang kami miliki di sini, tidak hanya dari kulit ular sanca, tetapi juga buaya dan iguana invasif," ujar Brian Wood.

Adapun harga, Wood memperkirakan bahwa masker wajah yang dibuat dengan kulit python Burma (spesies invasif yang mendatangkan malapetaka pada satwa liar asli Everglades).

Serta iguana invasif akan menelan biaya sekitar $ 90 atau setara dengan 1,38 juta rupiah, sedangkan yang dibuat dengan kulit buaya, 'berlian dari kulit' akan dikenakan biaya $ 120 atau setara dengan 1,84 juta rupiah.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler