Belum Terlihat Titik Terang Kompetesi Liga 1, Iwan Bule Khawatirkan Fanatisme Suporter

- 26 April 2020, 13:30 WIB
BOBOTOH Persib Bandung menyalakan suar usai menyaksikan laga melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat 30 Agustus 2019. Sebanyak 25.053 suporter dari kedua kesebelasan memadati Stadion Si Jalak Harupat kala itu.*
BOBOTOH Persib Bandung menyalakan suar usai menyaksikan laga melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat 30 Agustus 2019. Sebanyak 25.053 suporter dari kedua kesebelasan memadati Stadion Si Jalak Harupat kala itu.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Kompetesi Liga 1 Indonesia masih belum terlihat titik terang kelanjutannya. Ini dikarenakan situasi Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun menyatakan masih menunggu hingga akhir Mei.  Terlebih, ia tak ingin mengambil keputusan dengan terburu-buru mengenai langkah selanjutnya.

Baca Juga: Tuduhan Tak Kunjung Usai, Tiongkok Kini Dituding Telah Curi Penelitian Amerika Serikat

"Sehingga menurut saya pilihan menunggu status darurat bencana ini sampai akhir Mei adalah pilihan yang paling realistis saat ini," ujar Iriawan dalam keterangan yang dikutip dari Kantor Berita Antara pada Sabtu, 25 April 2020.

Sebelumnya, sejumlah pihak mengusulkan agar PSSI dan PT LIB melanjutkan kompetisi dengan syarat tanpa dihadiri penonton pada Juli nanti, salah satunya Persib Bandung.

Baca Juga: Tunggak Gaji Pemain hingga Rp 1,9 Miliar, Kalteng Putra Terancam Kena Sanksi Berat

Adapun beberapa pertimbangan itu bermaksud agar ada aktivitas klub serta pertanggungjawaban kepada sponsor.

Namun demikian, opsi melanjutkan kompetisi tanpa penonton menjadi pertimbangan di beberapa negara kawasan Eropa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Prancis. Sedangkan di kawasan Asia, Korea Selatan dikabarkan akan jadi negara pertama yang akan melakukannya.

Baca Juga: Dampak Perpanjangan PSBB Jakarta, Tujuh Stasiun MRT Resmi Ditutup Sementara

Diakui Iriawan, kemungkinan pertandingan tanpa penonton untuk diterapkan di Indonesia menjadi hal yang sangat sulit.

Pasalnya, fanatisme suporter dalam mendukung tim kebanggaannya terlampau tinggi. Mereka akan nekat datang meski berada di luar stadion.

"Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara-negara lain yang melakukan itu tertutup. Contoh pertandingan yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja, masih didatangi oleh ribuan fans," jelas Iriawan, Minggu 26 April 2020.

Baca Juga: Dunia Butuh 2 Tahun untuk Normal Lagi Usai Covid-19, Pejabat Korea Selatan Memperingatkan

Bahkan, Iriawan sudah amat memahami gejolak penggemar sepak bola Indonesia terlalu nekat. Ini dibuktikan dengan nyanyian di luar stadion akan langsung disenandungkan, meski mereka tidak dapat melihat pertandingan itu.

"Mereka rela mendukung tim kesayangannya dengan hanya bernyanyi di luar stadion tanpa bisa melihat pertandingan itu sendiri," kata lelaki yang akrab disapa Iwan Bule.

Baca Juga: Peduli Tenaga Medis Covid-19, YANU Salurkan Bantuan APD ke RSUD Arjawinangun

Sementara itu, sejumlah daerah juga telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Sehingga, bila tetap dilanjutkan meski tanpa penonton, ia khawatir hal itu menjadi bumerang.

"Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap memutar liga dengan tanpa penonton, para fans tetap akan datang berkerumun dan itu menyalahi social distancing yang sedang dijalankan pemerintah," pungkas Iriawan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x