Kisah Seorang Pasien Covid-19, Gejala Justru Meningkat pada Minggu Kedua Setelah Terpapar

13 April 2020, 13:15 WIB
ILUSTRASI petugas medis yang sedang mengevakuasi pasien virus corona.* /AFP / Angela Weiss

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa pasien Covid-19 dan dokter yang merawatnya telah melaporkan 'Second-week crash' pada pasien Covid-19.

Istilah tersebut merupakan kejadian di mana pasien percaya mereka pulih tetapi kemudian malah merasa menjadi lebih buruk pada minggu kedua.

Gejala pada minggu kedua ini mencakup sesak napas dan nyeri. Hal itu dikatakan oleh orang yang telah mengalaminya.

Baca Juga: Seorang Dokter Menjelaskan Bagaimana Virus Corona Dapat Menyebabkan Kematian

Adanya hal ini menunjukkan bahwa gejala yang dialami oleh para pasien Covid-19 bervariasi dari setiap orang.

Seorang pasien dalam satu minggu pertama setelah terpapar Covid-19 mengaku mereka sedang ada dalam pemulihan karena kondisinya semakin membaik.

Kemudian pada minggu kedua, penyakit tersebut, kondisi menjadi memburuk dan gejala meningkat dari sebelumnya.

Para ahli belum merasa yakin mengapa orang-orang yang mempunyai penyakit Covid-19 mengalami gejala lebih buruk pada minggu kedua.

Baca Juga: Covid-19 Mudah Menular, Berikut Periode Waktu Penularan Virus Corona Antar Manusia

Gejala ini mencangkup demam tinggi, sesak nafas dan kekelahan yang ekstrem.

Seorang jurnalis yang menderita Covid-19 Aria Bandix membagikan kisahnya saat ia mengidap penyakit Covid-19.

Dalam sebuah tulisan yang ia buat untuk Bussines Insider, Bendix mengatakan bahwa gejala virus corona berubah menjadi lebih parah setelah seminggu terpapar Covid-19.

Bendix mengatakan dia awalnya sakit tubuh, tetapi 24 jam kemudian dia juga mulai kedinginan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pesan PT MOSI Siap Sediakan Alat Rapid Test Covid-19, Berikut Faktanya

"Rasanya seolah saya berlari maraton, lalu ditabrak mobil. Sata memutuskan untuk mengasingkan diri di dalam apartemen saya," tulis Bandex.

Beberapa haru berlalu, dan Bendix mengatakan bahwa rasa sakit yang ia rasakan sudah mulai menghilang.

Ia bahkan berpikir bahwa ia akan mulai sembuh dan sedang mengalami masa pemulihan Covid-19.

Namun bukannya hilang, justru rasa sakit mulai muncul kembali dan malah lebih parah. Ia mulai mengalami rasa sakit di rusuk.

Baca Juga: Ada 7 Jenis Bantuan, Ridwan Kamil Pastikan Tak Ada Warga yang Susah karena PSBB

"Ada tekanan juga, seolah-olah seseorang meremas paru-paru saya seperti akordeon. Napas saya terasa berat," tulis Bandex.

Awalnya ketika mendapati gejala Covid-19, ia dibawa ke ruang gawat darurat, dokter mengatakan bahwa itu memang Covid-19.

Ia pun memilih untuk pulang ke rumah dan mengalami malam-malam dan hari-hari tanpa tidur selama seminggu karena kesulitan untuk bernapas.

Setelah satu minggu berakhir, dia mulai merasa normal kembali.

Baca Juga: Menelaah Pergub dan Kepgub yang Diteken Ridwan Kamil untuk Berlakukan PSBB di Bodebek

Namun bukannya pulih, 24 jam setelahnya ia malah mengalami rasa sakit di tenggorokan dan sulit untuk menelan makanan atau cairan.

Namun setelah 14 hari gejala tersebut muncul, rasa sakit terus kembali meski setidaknya dia masih bisa benafas.

Akhirnya pada 5 April 2020, Bandex mengatakan bahwa dirinya sudah sembuh dan pulih meskipun terkadang ada gejala kecil yang masih ia rasakan seperti sakit tenggorokan dan kelelahan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Bussines Insider

Tags

Terkini

Terpopuler