Masih Bersitegang dengan Tiongkok, Presiden Tsai Ing-wen Ungkap Jika Taiwan Akan Memperkuat Zona Pertahanannya

10 Oktober 2021, 16:15 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengungkapkan jika pihaknya akan terus memperkuat zona pertahanannya selagi masih bersitegang dengan Tiongkok. /REUTERS/Ann Wang

PR CIREBON - Presiden Tsai Ing-wen baru-baru ini menyampaikan jika Taiwan akan terus memperkuat zona pertahanannya.

Hal itu dilakukan Taiwan untuk sebagai bentuk pertahanan selagi bersitegang dengan Tiongkok.

Diklaim oleh Tiongkok sebagai wilayahnya sendiri, Taiwan telah berada di bawah tekanan militer dan politik.

Baca Juga: 10 Manfaat Ikan Salmon untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menurunkan Berat Badan!

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, ketegangan antara Taiwan dan Tiongkok makin meningkat.

Pasalnya, Tiongkok meminta Taiwan untuk menerima aturan Beijing, termasuk misi angkatan udara Tiongkok yang berulang di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Di sisi lain, Presiden Tiongkok Xi Jinping berjanji akan menjaga perdamaian.

Baca Juga: Kekerasan Terhadap Perempuan Semakin Meningkat, Perusahaan Telepon Inggris Ajukan Layanan Ini

Yakni, untuk mewujudkan "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan dan tidak secara langsung menyebutkan penggunaan kekuatan.

Namun, Xi Jinping mendapat reaksi yang tidak sesuai dari Taipei, yang mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depannya.

Kemudian, Tsai Ing-wen pun mengatakan jika dia berharap untuk meredakan ketegangan di Selat Taiwan, dan menegaskan Taiwan agar tidak "bertindak gegabah".

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Berakhir oleh WHO, Kasus Positif Ebola di Kongo Kembali Ditemukan

Akan tetapi, Tsai Ing-wen menegaskan jika rakyat Taiwan sama sekali tidak akan tunduk pada tekanan Tiongkok.

Dia juga mengatakan akan terus memperkuat pertahanan nasional Taiwan.

"Kami akan terus memperkuat pertahanan nasional kami dan menunjukkan tekad kami untuk membela diri agar memastikan bahwa tidak ada yang bisa memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan Tiongkok untuk kami," ungkap Tsai Ing-wen.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier dan Keuangan, 10 Oktober 2021: Taurus Berkomunikasi Efektif, hingga Gemini Jujur

"Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang rakyat kami," sambungnya.

Tiongkok sendiri telah menawarkan model otonomi "satu negara, dua sistem" kepada Taiwan, seperti yang digunakannya dengan Hong Kong.

Namun semua partai besar Taiwan telah menolaknya, terutama setelah tindakan keras keamanan Tiongkok di bekas jajahan Inggris itu.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler