Jadi Target ISIS dalam Penyerangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, AS: Kami Akan Membalas

29 Agustus 2021, 20:30 WIB
ILUSTRASI - Amerika Serikat (AS) mengaku akan membalas perbuatan ISIS usai menjadi target pernyerangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan.* /Pixabay/hosny_salah

PR CIREBON - Belum selesai soal kisruh antara Taliban dan Afghanistan, ISIS melakukan penyerangan bom bunuh diri di Bandara Kabul.

ISIS melancarkan aksi bom bunuh diri di Bandara Kabul dengan menargetkan untuk membunuh para Tentara Militer Amerika Serikat (AS).

Amerika Serikat sendiri tengah menarik mundur tentaranya dari Afghanistan dan membantu warga sipil Afghanistan mengungsi dari negara itu.

Baca Juga: Kedutaan Besar Tiongkok Sebut Ada 'Manipulasi Politik' dalam Laporan Asal-usul Covid-19

Pasukan AS tengah membantu mengevakuasi warga Afghanistan yang melarikan diri dari pemerintahan Taliban saat seorang pembom bunuh diri Negara Islam (ISIS) menewaskan sejumlah warga sipil dan 13 tentara AS di luar gerbang bandara Kabul.

Menurut keterangan tim kesehatan Kabul, ada sebanyak 60 orang tewas dalam penyerangan bom bunuh diri tersebut.

ISIS yang juga musuh Taliban serta Barat, mengatakan, salah satu pembom bunuh diri menargetkan penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 29 Agustus 2021, Jumlah Kasus Baru Covid-19 Terus Menurun, Sentuh Angka 7.427

Pejabat AS geram dan menyalahkan kelompok yang melakukan tindakan itu. Joe Biden juga bersumpah akan membalas perbuatan tersebut.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie, mengatakan AS akan lebih waspada terhadap serangan ISIS, termasuk kemungkinan adanya roket atau bom bunuh diri yang menargetkan bandara.

Baca Juga: Simak Konflik Istri-istri Almarhum Ustaz Arifin Ilham hingga Pengunduran Diri Alvin Faiz dari Yayasan Az-Zikra

"Kami akan menggunakan segala cara yang kami bisa untuk membalas," katanya.

Video yang diambil setelah serangan itu menunjukkan mayat-mayat di saluran pembuangan di dekat pagar bandara, beberapa diambil dan diletakkan di tumpukan sementara warga sipil yang meratap mencari orang yang mereka cintai.

Juru bicara AS mengatakan ada sebanyak 18 tentara yang terluka dalam serangan itu.

Saat ini proses evakuasi secara aeromedis dari Afghanistan dengan C-17 yang dilengkapi secara khusus dengan unit bedah sedang berlangsung.

Baca Juga: Ungkap Perasaannya Perihal Jodoh di Masa Depan, Ayu Ting Ting: Kayaknya Pas Gue Udah Agak Tua

Sejauh ini AS telah berhasil mengevakuasi hampir 100.000 orang, namun mereka tak yakin bisa mengevakuasi semuanya hingga akhir bulan ini.

Taliban memberikan waktu kepada beberapa negara Barat untuk mengangkut warga negaranya hingga akhir bulan ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler