PR CIREBON – Menurut sebuah survei yang dirilis pada Sabtu, 10 Juli 2021, mayoritas warga Brasil mendukung pemakzulan Presiden Jair Bolsonaro untuk pertama kalinya.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro didukung untuk dimakzulkan usai munculnya tuduhan korupsi serius terkait pengadaan vaksin yang menghantam citra pemimpin sayap kanan itu.
Menurut survei oleh Datafolha, 54 persen orang Brasil mendukung langkah yang diusulkan oleh majelis rendah negara itu untuk membuka proses pemakzulan terhadap Bolsonaro, sementara 42 persen menentangnya.
Dalam survei Datafolha terakhir tentang masalah ini yang dirilis pada bulan Mei, pendukung dan penentang pemakzulan pada dasarnya terikat.
Dalam survei Datafolha terpisah yang dirilis pada hari Kamis, 8 Juli 2021, 51 persen orang Brasil mengatakan mereka tidak menyukai kepemimpinan Bolsonaro, angka tertinggi sejak ia menjabat pada Januari 2019.
Selama beberapa pekan terakhir, Brasil telah diguncang oleh tuduhan bahwa pejabat federal meminta suap untuk mempercepat dan membayar lebih untuk vaksin Covaxin yang dikembangkan oleh Bharat Biotech India.
Baca Juga: Penting! Cara Periksa Status dan Unduh Sertifikat Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes
Pada akhir Juni, Kementerian Kesehatan Brasil menangguhkan kesepakatan pengadaan itu.
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan dan seorang anggota kongres mengatakan mereka berbagi keprihatinan mereka tentang kesepakatan Covaxin dengan Bolsonaro, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.
Pekan lalu, seorang hakim Mahkamah Agung mengizinkan penyelidikan terhadap presiden karena melalaikan tugas.
Baca Juga: Iis Dahlia Unggah Foto dengan Bayi dari Rizky 2R, Netizen: Masih Pantes Nih Momong Baby Lagi
Dalam sebuah wawancara radio, Bolsonaro mengatakan dia telah mengambil tindakan setelah para pejabat berbagi keprihatinan mereka tentang kesepakatan Covaxin, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
"Saya bertemu dengan 100 orang per bulan tentang topik paling beragam yang bisa dibayangkan. Saya mengambil tindakan dalam kasus ini," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Selain skandal vaksin, gelombang virus Corona yang mematikan tahun ini juga telah mengurangi popularitas Bolsonaro.
Ia secara konsisten meremehkan keparahan pandemi dan menabur keraguan tentang keamanan vaksin.
Datafolha mensurvei 2.074 orang Brasil secara tatap muka pada 7 dan 8 Juli.
Survei tersebut memiliki margin kesalahan 2 poin persentase, yang berarti hasil dapat bervariasi sejauh itu.***