PM Israel Naftali Bennett dan Raja Yordania Mengadakan Pertemuan 'Rahasia' di Amman

9 Juli 2021, 22:00 WIB
PM Israel Naftali Bennett bertemu dengan pemimpin Yordania Raja Abdullah II. /Instagram.com/@naftalibennett

PR CIREBON- Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett dan Raja Abdullah II dari Yordania dilaporkan mengadakan pertemuan rahasia pekan lalu, berharap untuk memperbaiki keretakan hubungan antara kedua negara, menurut laporan media Israel.

Diketahui, pertemuan rahasia antara Naftali Bennett dan Raja Abdullah II itu diadakan di ibukota Yordania, Amman, di mana mereka menyepakati awal baru dalam hubungan Israel-Yordania, Haaretz melaporkan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman The New Arab, hubungan antara kedua negara yang dipimpin oleh Naftali Bennett dan Raja Abdulllah II itu menjadi semakin tegang awal tahun ini.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Jumat, 9 Juli 2021, Libra Teman Hambar Rencana Kencan, Kabar Baik bagi Scorpio

Ketegangan itu diketahui, karena tindakan keras Israel terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa, pengusiran paksa di Yerusalem Timur dan pemboman brutalnya di Jalur Gaza.

Pertemuan tingkat tinggi itu dilaporkan dirancang untuk mengakomodasi "koordinasi dan pembaruan menjelang pertemuan diplomatik penting," dengan pejabat Israel dan Amerika lainnya, menurut sumber Haaretz.

Setelah pertemuan Bennett-Abdullah, presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga dipanggil untuk bertemu dengan raja Yordania, tetapi tidak ada kabar mengenai apakah Abbas dan Bennett akan mengadakan diskusi mereka sendiri.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Jumat, 9 Juli 2021, Capricorn, Aquarius, Pisces, Bijaksanalah dan Pikirkan Masa Depan

Salah satu isu utama yang dibahas dalam pembicaraan antara keduanya adalah masalah kekurangan air yang parah di Yordania.

Sebelumnya, Israel telah mengumumkan akan menarik diri dari proyek pembangunan kanal antara Laut Merah dan Laut Mati, yang akan meringankan masalah kekurangan air di Yordania.

"Proyek ini secara ekonomi tidak layak, tetapi Israel saat ini sedang menjajaki berbagai solusi alternatif untuk meringankan penderitaan Yordania," kata seorang sumber diplomatik kepada Haaretz.

Baca Juga: Terungkap Alasan Menyentuh BamBam GOT7 Panggil Lisa BLACKPINK dengan Sebutan 'Noona'

Pada hari Kamis, menteri luar negeri Yordania dan Israel mengadakan pertemuan di mana disepakati bahwa Israel akan menjual tambahan 50 juta meter kubik air kepada Yordania.

"Kementerian Luar Negeri akan terus mengadakan pembicaraan untuk menjaga dan memperkuat hubungan," kata menteri luar negeri Israel Yair Lapid, setelah pertemuannya dengan timpalannya dari Yordania, Ayman Safadi.

"Kami akan memperluas kerja sama ekonomi untuk kepentingan kedua negara," sambungnya.

Baca Juga: Agen Mata-mata Seoul Sebut Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Telah Kehilangan Berat Badan hingga 20 Kilogram

Yordania dan Israel memulai hubungan diplomatik pada tahun 1994, tetapi hubungan itu sering mendapat kecaman keras dari penduduk Palestina di Yordania, yang mengutuk praktik apartheid Israel.

Terakhir kali Raja Abdullah II bertemu dengan perdana menteri Israel adalah pada 2018 dengan mantan pemimpin Benjamin Netanyahu.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: The New Arab

Tags

Terkini

Terpopuler