Kesulitan Hidup di Pyongyang karena Pandemi Covid-19, Orang Rusia Tinggalkan Korea Utara Secara Massal

6 Juli 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi. Orang-orang Rusia dikabarkan telah meninggalkan Korea Utara. /Pixabay/Gfs Mizuta

PR CIREBON- Sekelompok orang Rusia dikabarkan telah meninggalkan Korea Utara secara massal pekan lalu setelah tinggal di negara itu selama beberapa tahun terakhir, kata Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang.

Sejumlah foto yang dirilis di halaman Facebook kedutaan pada hari Selasa, 6 Juli 2021 menunjukkan puluhan orang Rusia melambaikan tangan saat mereka bersiap untuk berangkat dari Stasiun Pyongyang, Korea Utara.

"Pada 2 Juli, banyak rekan dan teman kami kembali ke tanah air mereka. Mereka yang telah bekerja bersama kami dalam misi Rusia di luar negeri di DPRK (Korea Utara) selama beberapa tahun terakhir, termasuk selama masa sulit Covid-19 ini," kata kedutaan dalam bahasa Rusia.

Baca Juga: Unggah Kenangan Bersama Ani Yudhoyono di Hari Kelahiran Sang Ibu, AHY: Aku Merindukanmu ...

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Korea Times, DPRK mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Kedutaan mengatakan bahwa perbatasan telah ditutup secara ketat di bawah peraturan isolasi diri yang diberlakukan oleh otoritas Korea Utara dan menunjukkan bahwa rotasi personel di kedutaannya belum dilakukan selama hampir dua tahun.

"Setiap orang yang kontraknya telah habis, terpaksa meninggalkan Negara Kesegaran Pagi," katanya, mengacu pada Utara.

Baca Juga: Indonesia Mulai Mengalami Kelangkaan Oksigen, Puan Maharani: Pemerintah Pusat Harus Bergerak!

Beberapa diplomat, dokter dan pekerja administrasi dan teknis juga pergi, dan sekolah dan taman kanak-kanak untuk Rusia ditutup.

"Membuat kota Rusia, yang terletak di pusat Pyongyang, jauh lebih tenang," kata kedutaan.

Terlepas dari situasinya, misi diplomatik akan tetap terbuka dan melanjutkan pekerjaannya, katanya.

Baca Juga: Beri Peringatan pada Pekerja Kantor di Jakarta, Anies Baswedan: ini Pelanggaran Tanggung Jawab Kemanusiaan

Seorang pejabat di kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan keputusan mereka untuk pulang tampaknya mencerminkan kesulitan hidup di Pyongyang karena Covid-19.

"Kami tidak dapat mengkonfirmasi secara spesifik apa alasan mereka," ucapnya.

Tetapi seperti yang mereka katakan, mengingat kehidupan yang sulit dari tindakan antivirus yang berlarut-larut, tampaknya setiap negara membuat penilaian mereka sendiri tentang apakah akan meninggalkan diplomat dan anggota staf internasional mereka di Pyongyang atau tidak," sambungnya.

Baca Juga: Segel Kantor-kantor yang Melanggar Aturan PPKM Darurat di Jakarta , Anies Baswedan: ini soal Nyawa

Diketahui, Korea Utara telah mengklaim bebas dari Covid-19 tetapi telah mengambil tindakan yang relatif cepat dan keras terhadap pandemi global.

Mereka telah mempertahankan kontrol perbatasan yang ketat sejak awal tahun lalu untuk menangkal wabah.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler