Kelompok Milisi Irak yang Didukung Iran Tembakan Roket ke Pasukan AS di Suriah

29 Juni 2021, 21:15 WIB
Milisi menembakan roket ke arah pasukan AS sebagai bentuk balasan terhadap serangan udara yang dilakukan Angkatan Udara AS. /PIXABAY

PR CIREBON- Hubungan AS dengan Irak dan Iran di Suriah Timur Tengah kembali memanas.

Hal ini ditengarai oleh tindakan AS yang melakukan serangan udara kepada pasukan Milisi Irak yang didukung Iran.

Diketahui sebelumnya bahwa Angkatan Udara AS telah melakukan serangan udara pada Minggu, 27 Juni 2021 malam.

Baca Juga: Alasan-alasan yang Buat Hubungan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius Harus Kandas di Tengah Jalan

Sebagai tindakan balasan, pasukan Milisi menembakan roket ke pasukan AS yang berada di Suriah Timur pada Senin, 28 Juni 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Arabnews, disebutkan tidak ada korban tewas akibat serangan yang dilakukan pasukan Milisi tersebut.

Tindakan itu merupakan tindakan balasan dari Milisi terhadap AS yang melakukan serangan udara di dekat perbatasan Irak-Suriah.

Baca Juga: Soal Asal Usul Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan Ilmuwan Australia yang Bekerja di Laboratorium Wuhan

Pentagon mengungkapkan kalau target serangan AS adalah fasilitas yang berisi pesawat drone yang digunakan kelompok Milisi yang didukung iran.

Berkaitan dengan serangan udara AS tersebut, pihak militer Irak mengutuk keras. Sementara itu, kelompok-kelompok Milisi menyerukan tindakan balas dendam kepada AS.

Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan serangan tersebut dilakukan lantaran pasukan Milisi menggunakan fasilitas itu untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan AS di Irak.

Baca Juga: Derek Mobil Berisi Narkoba Senilai Rp82,2 Miliar, Ayah dan Anak Ini Ditangkap Polisi

Hal ini merupakan kedua kalinya pemerintah AS mengambil tindakan militer di wilayah tersebut sejak Biden menjabat sebagai Presiden.

Di sisi lain, serangan balasan yang dilakukan Milisi dikonfirmasi oleh juru bicara misi militer AS yang berada di Baghdad, Kolonel Wayne Marotto.

Dalam cuitan media sosial pribadinya ia menuliskan bahwa pada Senin, pukul 19.44 waktu setempat Pasukan AS di Suriah diserang oleh beberapa roket.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan 2000 Tabung Oksigen ke India untuk Mengatasi Pandemi Covid-19

Meski begitu, Kolonel Wayne memastikan bahwa tidak ada korban luka dan kerusakan yang diakibatkan dinilai tidak terlalu besar.

Dia juga menambahkan kalau ketika serangan berlangsung, pasukan AS di Suriah memberikan respon membela diri dengan menembakan artileri ke posisi peluncuran roket.

Sementara itu, Kirby mengatakan militer AS menargetkan tiga fasilitas operasional dan penyimpanan senjata - dua di Suriah dan satu di Irak.

Baca Juga: Sering Merasa Tak Pantas dengan Prestasi yang Diraih di Tempat Kerja? Mungkin Kamu Mengalami Imposter Syndrome

Dalam rilis video serangan oleh pesawat F-15 dan F-16 Angkatan Udara, Pentagon menggambarkan satu target sebagai pusat koordinasi untuk pengiriman dan transfer senjata konvensional canggih.

Kirby menegaskan serangan udara itu ‘defensif,’ mereka diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan oleh milisi.

“Amerika Serikat mengambil tindakan yang diperlukan, tepat, dan disengaja yang dirancang untuk membatasi risiko eskalasi , tetapi juga untuk mengirim pesan pencegahan yang jelas,” ujar Kirby.

Baca Juga: Soroti Kritikan BEM UI Terhadap Presiden Jokowi, Teddy Gusnaidi: Jangan Ditanggapi Berlebihan

Dua pejabat milisi Irak mengatakan kepada The Associated Press di Baghdad bahwa empat anggota milisi tewas dalam serangan udara di dekat perbatasan dengan Suriah.

Di Iran, juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh menuduh AS menciptakan ketidakstabilan di kawasan itu.

Pertikaian antara AS dan Irak sendiri meningkat setelah drone AS melakukan serangan udara dan membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani di Bandara Baghdad tahun lalu.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler