PR CIREBON – Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhemi, mengutuk serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) pada Senin, 28 Juni 2021.
Serangan udara itu dilancarkan AS terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak dan Suriah yang menurut seorang pemantau menewaskan sedikitnya tujuh pejuang.
Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak.
Baca Juga: Cara-cara Mendapatkan Uang Lebih Berdasarkan Tanda Zodiak, Libra Harus Lebih Memikirkan Kerjasama
Mereka menyerang Irak dan Suriah sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap personel dan fasilitas AS di Irak.
Serangan itu datang atas arahan Presiden AS Joe Biden dan merupakan kedua kalinya dia memerintahkan serangan balasan terhadap milisi yang didukung Iran sejak menjabat lima bulan lalu.
"Kami mengutuk serangan udara AS yang menargetkan sebuah lokasi tadi malam di perbatasan Irak-Suriah, yang merupakan pelanggaran terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Irak dan keamanan nasional Irak," kata sebuah pernyataan dari kantor PM Irak, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Lee Kwang Soo, Cha Seung Won, dan Kim Sung Kyun Terperangkap dalam Bencana di Film Sinkhole
John Kirby, juru bicara Pentagon, menyatakan bahwa faksi militer Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid al-Shuhada termasuk di antara beberapa kelompok milisi yang didukung Iran.