PR CIREBON - Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera menggambarkan serangan Amerika Serikat terhadap Suriah dan Irak sebagai "signifikan".
Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF), sebuah kelompok payung yang mencakup brigade Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid al-Shuhada, bersumpah akan membalas dendam pada Amerika Serikat.
“PMF mengatakan bahwa mereka akan menyerang fasilitas militer Amerika Serikat dengan rudal,” katanya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Amerika Serikat Lakukan Serangan Udara di Irak dan Suriah, Milisi Ancam Akan Membalas
“Politisi yang berafiliasi dengan PMF juga telah men-tweet, mengatakan Amerika Serikat hanya mengerti bahasa kekerasan,” sambungnya.
Merujuk pada resolusi parlemen yang disetujui pada Januari tahun lalu, semua pasukan asing diserukan untuk meninggalkan negara itu setelah Amerika Serikat membunuh jenderal top Iran Qassem Soleimani.
“Kami juga tahu kelompok-kelompok ini menyalahkan Amerika Serikat karena tidak menarik diri dari Irak dan karena tidak melaksanakan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Irak,” paparnya.
Amerika Serikat saat ini memiliki 2.500 tentara di Irak. Pasukan tersebut dikerahkan sebagai bagian dari koalisi internasional untuk memerangi sisa-sisa kelompok ISIL (ISIS).