70 Gerilyawan Tewas oleh Tentara Suriah Saat Sabotase Serangan di Idlib

6 Juni 2021, 07:15 WIB
Tentara Suriah tewaskan 70 gerilyawan di Idlib dalam serangan sabotase. /Instagram @greatwarrr/

PR CIREBON - Seorang tentara Suriah dikabarkan tewas dan dua lagi terluka dalam serangan kelompok sabotase di wilayah Idlib.

Wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia dari Pihak-pihak yang Berlawanan di Suriah, Vadim Kulit hingga 70 gerilyawan dihancurkan dalam tembakan balasan.

Dia mengatakan kelompok sabotase gerilyawan menyerang pasukan pemerintah Republik Arab Suriah.

Baca Juga: Jepang Sumbangkan Lebih dari 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Taiwan

“Di bagian selatan zona de-eskalasi Idlib, kelompok sabotase gerilyawan menyerang pasukan pemerintah Republik Arab Suriah dekat Rwayha di provinsi Idlib," katanya.

"Dalam serangan itu, satu tentara Suriah tewas dan dua lagi terluka," sambungnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Russian News Agency pada Ahad, 6 Juni 2021.

"Hingga 70 gerilyawan tewas, hancur dalam tembakan balasan pasukan pemerintah," ujar Vadim lagi.

Baca Juga: Euro 2021: Pemerintah Inggris Tidak Akan Melonggarkan Pembatasan Covid-19 Bagi Pendukung Asing

Menurut pusat tersebut, 39 episode penembakan direkam di zona de-eskalasi Idlib oleh kelompok teroris Jabhat al-Nusra.

Dari jumlah tersebut, 21 insiden dilaporkan di provinsi Idlib, 12 - di provinsi Latakia, tiga - di provinsi Aleppo dan tiga lagi di provinsi Hama.

Tidak ada penembakan oleh kelompok bersenjata ilegal yang dikendalikan Turki yang tercatat, tambah Kulit.

Baca Juga: Kepala Kemanusiaan PBB Mark Lowcock Beri Peringatan Kelaparan di Tigray Ethiopia yang Berisiko Kematian

Pusat rekonsiliasi Rusia terus memenuhi tugas yang diberikan setelah selesainya kampanye militer di Suriah.

Petugas pusat secara teratur melakukan perjalanan di sekitar wilayah negara yang dibebaskan untuk menilai situasi kemanusiaan.

Upaya utama militer Rusia kini difokuskan pada bantuan kepada para pengungsi yang kembali ke rumah mereka dan evakuasi warga sipil dari zona de-eskalasi.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Russian News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler