Tiongkok Konfirmasi Adanya Manusia Pertama yang Terinfeksi Virus Flu Burung Jenis Langka H10N3

2 Juni 2021, 18:45 WIB
Bendera Tiongkok - seorang pria berusia 41 tahun di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur telah dikonfirmasi sebagai kasus manusia pertama yang terinfeksi H10N3.* /Pixabay.com/glaborde7

PR CIREBON - Negara Tiongkok baru saja melaporkan kasus manusia pertama jenis flu burung langka yang dikenal sebagai H10N3 pada Jumat 28 Mei 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Al Jazeera, seorang pria berusia 41 tahun di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur telah dikonfirmasi sebagai kasus manusia pertama yang terinfeksi H10N3.

Perihal kasus pertama flu burung H10N3 di Tiongkok tersebut disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC).

Baca Juga: Resep Botok Daun Mengkudu, Makanan Sederhana dan Lezat Ala Rudi Choirudin

Banyak jenis flu burung yang berbeda hadir di Tiongkok dan beberapa kadang-kadang menginfeksi orang, biasanya mereka yang bekerja dengan unggas.

Tidak ada indikasi bahwa H10N3 dapat menyebar dengan mudah pada manusia.

Pria tersebut adalah warga kota Zhenjiang, dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengidap H10N3 pada 28 Mei 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Hujan Bulan Juni, Musikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono

Hal ini disampaikan oleh Komisi Kesehatan (NHC) pada Selasa, 1 Juni 2021.

Namun, pihak NHC tidak memberikan rincian tentang bagaimana pria itu bisa terinfeksi.

Kondisinya sekarang stabil dan siap untuk dipulangkan. Investigasi terhadap kontak dekatnya tidak menemukan kasus lain.

Baca Juga: 3 Resep Top Salad yang Cocok untuk Musim Panas, Dijamin Lezat, Menyegarkan dan Menyehatkan

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan bahwa tidak ada kasus infeksi H10N3 lain pada manusia yang dilaporkan secara global.

Perlu diketahui sebelumnya, flu burung langka yang dikenal sebagai H10N3 adalah patogen rendah.

Hal ini berarti, virus ini menyebabkan penyakit yang relatif lebih ringan pada unggas.

NHC menambahkan, virus tersbeut tidak mungkin menyebabkan wabah skala besar seperti virus corona atau Covid-19.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler