Olimpiade Tokyo Semakin Dekat, Pemerintah Jepang Kembali Dapat Peringatan dari Pakar Kesehatan Soal Covid-19

29 Mei 2021, 16:25 WIB
Logo Olimpiade Tokyo/Olimpiade Tokyo dijadwalkan dimulai 23 Juli 2021, Pemerintah Jepang kembali dapat peringatan dari para pakar kesehatan soal Covid-19.* /Reuters/Issei Kato

PR CIREBON - Pemerintah Jepang kini tengah bersiap menjadi tuan rumah pada gelaran Olimpiade Tokyo.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Olimpiade Tokyo Jepang dijadwalkan dimulai 23 Juli 2021 setelah penundaan satu tahun karena pandemi Covid-19.

Penundaan gelaran Olimpiade Tokyo Jepang juga karena adanya kekhawatiran tentang varian baru Covid-19.

Baca Juga: Citra Kirana Bagikan Tips Agar ASI Melimpah, Harus Bahagia hingga Konsumsi Makanan Bergizi

Di sisi lain, peluncuran vaksinasi Covid-19 terjadi melambat di Jepang yang telah memicu protes dari masyarakat, pakar medis, dan bahkan sponsor untuk membatalkan gelaran Olimpiade Tokyo.

Pada Kamis 27 Maret 2021, Naoto Ueyama selaku Ketua Persatuan Dokter Jepang kecil memberikan peringatannya.

Pihaknya memperingatkan, Olimpiade Tokyo dapat menghasilkan virus corona dan mendesak pembatalan untuk mencegah bencana yang lebih besar.

Baca Juga: Demi Keamanan Gelaran Olimpiade Tokyo, Jepang Putuskan Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19

Selain itu, Haruo Ozaki selaku kepala Asosiasi Medis Tokyo turut buka suara.

Asosiasi Medis Tokyo selama ini dikenal sebagai organisasi yang lebih besar dimana memiliki lebih dari 20.000 anggota.

Kembali ke bahasan, Haruo Ozaki mengatakan penyelenggara Olimpiade Tokyo harus melarang semua penonton.

Baca Juga: Minta Jokowi Batalkan Revisi UU KPK dan Rombak Pimpinan KPK, Febri Diansyah: Mungkinkah?

Bahkan dalam keadaan darurat saat ini, tempat olahraga di Jepang diizinkan untuk menampung 5.000 penonton atau kapasitas 50 persen.

 

Para ahli telah memeringatkan bahwa varian tersebut menginfeksi lebih banyak orang, membuat mereka sakit parah dan membanjiri rumah sakit di beberapa daerah.

Jepang tertinggal dalam vaksinasi karena birokrasi dan perencanaan yang salah langkah serta kekurangan staf medis.

Hanya 2,3 persen dari populasi yang telah divaksinasi penuh. Pada fase saat ini, Pemerintah Jepang menargetkan vaksinasi terhadap orang dewasa yang lebih tua yang tidak memiliki jadwal bisa selesai sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler