IOC Tuai Kritik di Jepang Karena Ucapan Ini, Seruan Pembatalan Olimpiade Tokyo Semakin Kuat

25 Mei 2021, 15:55 WIB
IOC mendapat kritik di Jepang karena mengatakan soal pengorbanan demi Olimpiade Tokyo, menyebabkan seruan pembatalan semakin kuat. /REUTERS/Kim Kyung-Hoon

PR CIREBON – Olimpiade Tokyo yang akan segera digelar bulan Juli mendatang semakin mendapat seruan dari masyarakat Jepang untuk dibatalkan.

Hal itu disebabkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelumnya mendesak masyarakat Jepang bahwa ‘pengorbanan’ harus dilakukan untuk memastikan Olimpiade tetap berjalan baik di Tokyo.

Olimpiade Tokyo dipastikan akan tetap digelar meskipun mendapat banyak protes dari masyarakat Jepang karena negara itu masih berjuang dengan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menlu AS Anthony Blinken Dijadwalkan Segera Tiba di Israel, Sebut Upaya Perkuat Gencatan Senjata

John Coates, wakil presiden IOC, menuai kritik di Jepang setelah mengatakan Olimpiade Tokyo akan dilanjutkan bahkan jika kota tuan rumah masih dalam keadaan darurat karena virus Corona.

"Jawabannya tentu saja ya," kata Coates, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.

Pengguna media sosial menuduh Coates dan presiden IOC, Thomas Bach, mengabaikan sentimen publik Jepang, yang sangat menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun ini.

Baca Juga: 2 Kereta LRT Kuala Lumpur Tabrakan, Menteri Perhubungan Malaysia: Kecelakaan Pertama dalam 23 Tahun Beroperasi

Seorang warganet Jepang bahkan menyebutkan bahwa Thomas Bach dan John Coates bersaing ketat dalam perebutan status pria yang paling dibenci di negara itu.

“Para atlet pasti bisa mewujudkan impian Olimpiade mereka. Kita harus berkorban untuk membuat ini mungkin,” tegas Thomas Bach.

Meskipun tidak jelas siapa yang dimaksud Bach ketika dia menyerukan pengorbanan, banyak yang berasumsi bahwa dia memikirkan publik Jepang.

Baca Juga: Rizky Billar Akui Sudah Foto Prewedding dengan Lesti Kejora Sebulan Lalu: Nanti Bakal Ada Foto Adat Sunda Juga

Masayoshi Son, kepala eksekutif SoftBank Group, mengatakan kelambanan vaksin Jepang dapat semakin parah jika Olimpiade dilanjutkan.

Ia juga mengkritik ketidakmampuan pemerintah Jepang untuk mendorong IOC membatalkan Olimpiade tanpa menimbulkan denda keuangan yang sangat besar.

“Saat ini lebih dari 80 persen orang menginginkan Olimpiade ditunda atau dibatalkan. Siapa dan atas otoritas apa itu dipaksa?" katanya.

Baca Juga: Siap Dibuka Usai Tutup Karena Covid-19, Sekolah di Meksiko Alami Pencurian dari Kabel hingga Pintu Toilet

Media Jepang memuat laporan tentang status mewah Bach dan pejabat senior IOC serta olahraga lainnya yang akan dinikmati selama mereka berada di Jepang.

The Shukan Post, sebuah majalah mingguan, mengatakan penyelenggara telah memesan kamar di setidaknya empat hotel termahal di Tokyo, dengan IOC hanya membayar sebagian kecil dari tagihan.

Sementara sebagian besar surat kabar nasional, yang telah berinvestasi di Tokyo 2020 sebagai sponsor resmi, enggan membahas Olimpiade.

Baca Juga: Leeteuk dan Yesung Super Junior Unggah Foto Pakai Batik, Ridwan Kamil: Khamsahamnida From Your Hyung

Hokkaido Shimbun, juga seorang sponsor, menuduh perdana menteri, Yoshihide Suga, kehilangan tanggung jawabnya atas kehidupan dan kesehatan masyarakat.

Sedangkan surat kabar Shinano Mainichi Shimbun mengatakan Olimpiade harus dibatalkan.

"Kami sedang tidak ingin merayakan acara yang penuh dengan ketakutan dan kecemasan," kata surat kabar itu.

Baca Juga: Sinopsis Eternals, Film Superhero Marvel: Tampilkan Angelina Jolie, Salma Hayek dan Bintang Hollywood Lainnya!

"Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo harus dibatalkan, pemerintah harus membuat keputusan untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian rakyat,” tambahnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler