Terjadi Gejolak Konflik Israel dan Palestina, Jurnalis Foto Hosam Salem: Tantangan Besar Bagi Saya

21 Mei 2021, 15:30 WIB
Fotografer Hosam Salem mengaku dapat tantangan besar saat terjadi konflik Palestina dan Israel. /Facebook/Hosam Salem/

PR CIREBON - Hosam Salem merupakan seorang Jurnalis Foto untuk media Al Jazeera English dan The New York Times.

Hosam Salem berasal dari Turki namun memiliki tugas meliput wilayah konflik di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Hosam Salem tidak berencana untuk meliput gejolak kekerasan terbaru di Gaza.

Baca Juga: Jurnalis Palestina Ghalia Hamad Ceritakan Pengalaman Liput Pengeboman Israel di Jalur Gaza

Seorang fotografer tersebut meninggalkan Gaza ke Turki pada dua tahun lalu.

Namun dirinya kembali pada waktu Israel memulai serangan udara ke wilayah Jalur Gaza.

"Saya berencana untuk merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga saya, namun secara mengejutkan saya disambut oleh serangan besar dan pemboman pada saat kedatangan saya di sana," kata Hosam Salem yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, pada Jumat 21 Mei 2021.

Baca Juga: Gugat Cerai Alvin Faiz, Larissa Chou: Mari Saling Melangkah Walau Berbeda Jalan

Hosam Salem menyebutkan bahwa serangan udara Israel tersebut merupakan tantangan besar baginya.

"Saya bergabung dengan bidang peliputan bahkan tanpa memperhatikan keluarga saya sendiri," kata Hosam, fotografer yang berusia 32 tahun.

Diketahuin, Hosam telah bekerja sebagai fotografer selama lebih dari 10 tahun.

Dirinya telah meliput tiga perang terbaru di Gaza, diantaranya Great March of Return, hingga serangkaian protes pada tahun 2018.

Baca Juga: Bantah Gosip Orang Ketiga, Alvin Faiz dan Larissa Chou Akui Sudah Tidak Sejalan

Karya Hosam telah diterbitkan di Al Jazeera English, New York Times dan beberapa lembaga internasional.

“Pengalaman saya kali ini berbeda, situasinya sangat sulit, dan ada resiko besar pergi ke tempat-tempat yang dibom tanpa mengetahui apakah pemboman telah berhenti atau tidak," kata Hosam.

Hosam menambahkan bahwa serangan udara Israel mempengaruhi infrastruktur Gaza seperti menara, bangunan tempat tinggal, jalan, rumah, bahkan kantor kantor berita internasional.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel dan Hamas Mulai Berlaku, Akankah Selesaikan Konflik Tanah Yerusalem?

Hosam mengaku bahwa dirinya merasa takut, terutama pada keluarganya.

Dirinya menceritakan tentang caranya mencuri waktu untuk pergi dan melihat keluarganya dan seketika harus kembali meliput ke lapangan.

“Saya mencuri beberapa jam untuk pergi dan melihat mereka dan kembali ke lapangan, Ini pekerjaan saya, kami harus menghadapi bahaya dari setiap serangan Israel," ujar Hosam.

Karya foto jurnalistik Hosam Salem bersama dengan para jurnalis lainnya sangat dibutuhkan bagi publik internasional.

Baca Juga: Anggota DPR Tantang Novel Baswedan Buktikan Dugaan Mengenai Korupsi Bansos yang Capai Rp100 Triliun

Terutama, ketika gejolak konflik Israel dan Palestina dimulai selama ramadhan hingga hari raya Idul Fitri.

Pasukan Israel terus membombardir berbagai daerah di Gaza, menargetkan situs di Khan Younis, lingkungan al-Zaitoun dan kamp pengungsi al-Bureij.

Terdapat karya Hosam Salem yang publikasikan oleh Al Jazeera pada 11 Mei 2021.

Baca Juga: Prediksi Shio Jumat 21 Mei 2021: Peruntungan Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi, Dapat Kebahagiaan

Hosam menampilkan potret dua anak yang menangis kepergian sang ayah bernama Saber Suleiman yang wafat pada usia 39 tahun, bersama dengan kakak laki-lakinya.

Hosam menuliskan, "Anak-anak Saber Suleiman menangisi kepergian ayah dan kakak laki-laki mereka," tulis Hossam pada caption foto tersebut.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler