Jurnalis Palestina Ghalia Hamad Ceritakan Pengalaman Liput Pengeboman Israel di Jalur Gaza

21 Mei 2021, 12:46 WIB
ILUSTRASI - Jurnalis Palestina bernama Ghalia Hamad menceritakan pengelamannya saat meliput pengeboman Israel di jalur Gaza.* /MOHAMMED SALEM/REUTERS

PR CIREBON - Seorang jurnalis Palestina, Ghalia Hamad menceritakan pengalamannya meliput konflik antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina.

Ghalia Hamad mengaku, dirinya merasa takut dan kelelahan dalam meliput pengeboman Israel di Jalur Gaza.

Ghalia Hamad menjelaskan, cerita tentang ketakutan dan kelelahan tersebut terus berlanjut, ketika Jalur Gaza yang terkepung oleh prajurit Israel.

Baca Juga: Ramalan Tarot Jumat 21 Mei 2021, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces: di Antara Takdir atau Nasib

Sementara itu, para jurnalis Palestina termasuk Ghalia Hamad, melanjutkan pekerjaan mereka.

Ghalia Hamad bertekad untuk melanjutkan peliputan untuk kepentingan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis.

Selama liputan langsungnya, Ghalia Hamad selalu berhubungan dengan putrinya di rumah, untuk memeriksa kondisi mereka.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Naikkan Pajak untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Ini Kata Said Abdullah

“Setiap kali saya mendengar bom, saya merasa panik dan langsung menelepon ke rumah untuk memeriksa keluarga saya,” kata Ghalia Hamad yang dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, pada Jumat 21 Mei 2021.

Wartawan berusia 30 tahun tersebut bekerja sebagai koresponden Al Jazeera Mubasher di Jalur Gaza.

Wilayah tersebut telah terkepung prajurit Israel, sementara Ghalia Hamad memiliki dua putri, salah satunya berusia lima setengah tahun.

Baca Juga: Inilah Pernyataan Joe Biden tentang Israel dan Gencatan Senjata Hamas!

"Ini adalah perang brutal, untuk pertama kalinya kami mengalami serangan seperti itu dengan keganasan ini," kata Ghalia Hamad.

"Perang terbaru tahun 2014, dan perang lainnya di tahun 2012, 2009 juga sulit, tapi yang ini paling sulit," tambah Ghalia Hamad.

Seperti jurnalis lain di lapangan, Hamad tidak berhenti bekerja sejak eskalasi berlangsung.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio, Pembacaan Kartu Tarot Jumat 21 Mei 2021: Jangan Terburu Nafsu

"Kami harus menghadapi situasi berbahaya di sekitar kami, kami tidak memiliki apa pun untuk melindungi diri kami sendiri," ujarnya.

Ghalia Hamad menyatakan bahwa setiap orang adalah target dan diserang oleh roket Israel tersebut.

"Saya mencoba melakukan pekerjaan saya tanpa memikirkan bahaya yang mungkin saya hadapi, namun kami kehilangan kantor kami yang dibom beberapa hari yang lalu," kata Ghalia Hamad.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer, Pembacaan Tarot Jumat 21 Mei 2021: Mendekati Keberhasilan

Seperti ibu lainnya, Ghalia Hamad ingin berada di samping keluarganya, terutama putrinya, untuk melindungi mereka selama masa-masa sulit.

Ghalia Hamad mengekspresikan ketakutannya ketika mendengar bom yang terlalu keras untuk didengar olehnya dan para kru liputan.

"Ketika saya mendengar ada bom di dekat rumah saya, saya langsung menelepon untuk memeriksanya," kata Ghalia Hamad.

Baca Juga: Diduga Vaksin Gotong Royong Dikomersialisasikan, Yahya Zaini: Jangan Sampai Ada 'Kongkalikong'

"Meskipun saya tidak akan pergi, saya harus terus menyampaikan pesan dan menceritakan apa yang terjadi kepada orang-orang," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak 10 Mei, ketika Israel melancarkan serangan udara di Gaza setelah sebelumnya Hamas meluncurkan ratusan roketnya ke kota Israel.

Kelompok Palestina Hamas tersebut menguasai wilayah Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel dari sana.

Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan, Begini Potret Ustaz Abdul Somad dan Sang Istri

Peristiwa tersebut terjadi karena eskalasi ketegangan yang melonjak di Yerusalem Timur yang diduduki Israel beberapa waktu lalu.

Pasukan Israel melukai ratusan pengunjuk rasa dalam tindakan keras di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang merupakan sebuah situs yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.

Kemudian, Hamas menarik pasukannya dari daerah tersebut dan menembakan beberapa roket ke arah Yerusalem.

Baca Juga: Kehilangan Dompet saat Bertemu dengan Baim Wong, Fiki Naki: Wah Maling ...

Setidaknya, 222 orang telah tewas dalam pemboman Israel di Gaza.

Menurut otoritas kesehatan, terdapat 63 diantaranya adalah anak-anak.

Kemudian, sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan roket di Israel, termasuk dua anak.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Sambut Gabungnya Gitaris Enda ke PAN, Ikuti Jejak Pasha Ungu Jadi Politisi

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan beberapa bangunan bertingkat tinggi menjadi sasaran, termasuk blok menara al-Jalaa yang menampung kantor media internasional.

Para pendukung kebebasan pers mengutuk serangan itu sebagai upaya untuk membungkam jurnalis.

Israel juga menghancurkan gedung perkantoran al-Jawhara dan al-Shorouk di Kota Gaza, yang menampung lebih dari selusin media internasional dan lokal.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler