Mantan Presiden AS George W. Bush Sebut Iran Bantu Pengaruhi Hamas untuk Serang Israel

20 Mei 2021, 14:30 WIB
Mantan Presiden AS John Adams dan George W Bush yang masuk ke daftar 11 presiden hanya satu periode saja. /Instagram.com/georgewbush

PR CIREBON – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush mengatakan dalam sebuah wawancara baru bahwa Iran membantu memicu kelompok militan Hamas untuk menyerang Israel.

Bush mengatakan kepada media lokal bahwa serangan roket dari Hamas adalah pengaruh Iran yang ditargetkan ke Israel.

Menurut Bush, Iran memiliki pengaruh yang berbahaya bagi perdamaian dunia, termasuk dengan serangan yang terjadi antara Hamas dan Israel.

Baca Juga: Luncurkan Program Literasi Digital Nasional, Jokowi: Banjiri Internet dengan Konten Positif!

"Saya pikir pendekatan terbaik berkaitan dengan Iran adalah memahami bahwa pengaruh mereka berbahaya bagi perdamaian dunia," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Mantan pemimpin Partai Republik AS itu mengatakan bahwa Iran sangat terlibat dengan gerakan ekstremis di Lebanon, Suriah dan Yaman.

“Mereka bertujuan untuk menyebarkan pengaruh mereka," ia menambahkan.

Baca Juga: Atta dan Aurel Diminta Bersabar Hadapi Cobaan, Gus Miftah: Allah Janjikan Kebahagiaan di Sisi Lain

Hamas adalah cabang Palestina dari Ikhwanul Muslimin Mesir, sebuah gerakan Islam Sunni yang berusaha memasukkan fundamentalisme agama ke dalam pemerintahan.

AS mengelompokkan kelompok itu, yang telah menguasai Gaza sejak 2007, sebagai organisasi teroris.

Meskipun Iran menentang ekstremis Sunni dalam perang saudara di Suriah dan Yaman, Iran diduga mendukung kelompok Palestina dalam memerangi musuh bersama Israel.

Baca Juga: Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Sri Mulyani: Jaga Semangat Nasionalisme

Sedangkan kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, yang terkait erat dengan Iran, bergabung dalam pertempuran saat ini dengan menembakkan misilnya sendiri ke Israel minggu ini.

Hamas meluncurkan rentetan rudal ke Israel mulai pekan lalu setelah bentrokan di Yerusalem yang dipicu oleh keputusan pengadilan Israel yang memerintahkan penggusuran warga Palestina yang berhenti membayar sewa di Yerusalem Timur.

Kepala Korps Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, mengatakan bahwa Teheran mendukung perjuangan Palestina melawan rezim Zionis.

Baca Juga: Dua Negara Bagian India Tetapkan Epidemi Jamur Hitam saat Infeksi Covid-19 Masih Berkecamuk

Salami juga berkata bahwa Palestina telah muncul sebagai negara yang dilengkapi rudal.

Sementara itu, Bush, yang menjadi presiden AS dari 2001 hingga 2009, memimpin invasi AS ke Afghanistan pada 2001 setelah tragedi 9/11 dan memerintahkan invasi AS ke Irak pada 2003.

Keterlibatan militer AS di Timur Tengah kemudian memecah belah pihak Partai Republik, dengan mantan Presiden Donald Trump menyebut invasi ke Irak sebagai salah satu keputusan terburuk dalam sejarah AS.

Baca Juga: Atta Halilintar Geram, Sang Istri Aurel Hermansyah Difitnah Hamil di Luar Nikah

Sebagian alasannya karena hal itu memungkinkan pengaruh Iran meluas selama pemberontakan berkepanjangan terhadap pasukan AS.

Bush jarang mengomentari masalah politik sejak meninggalkan jabatannya, tetapi mengaku bahwa dia prihatin dengan upaya pemerintahan Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran yang ditengahi di bawah mantan Presiden Barack Obama.

Dia mengatakan kesepakatan baru harus komprehensif.

Baca Juga: Paula Verhoeven Sebut Baim Wong Jarang Romantis, Zaskia Sungkar: Nggak Tahu Aja Dulu Kita Gimana

"Kesepakatan apa pun yang dilakukan tidak hanya harus fokus pada kemampuan nuklirnya, tetapi juga pengaruhnya di Timur Tengah," kata Bush.

"Dan Anda tahu, kesepakatan apa pun, Anda harus mengingat bahaya Iran yang agresif terhadap sekutu kita, jadi itu harus dilihat secara menyeluruh."

Bush juga menawarkan dukungan untuk Kesepakatan Abraham yang dinegosiasikan oleh menantu Trump, Jared Kushner. Kesepakatan tersebut menghasilkan pengakuan Israel oleh empat negara Arab.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler