Negara-negara Muslim Mengutuk 'Serangan Barbar' Israel Terhadap Palestina

17 Mei 2021, 14:00 WIB
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Minggu, 16 Mei 2021 serukan pengehentian terhadap serangan barbar Israel terhadap Palestina. /REUTERS/Amir Cohen

PR CIREBON- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Minggu, 16 Mei 2021 menyerukan penghentian segera terhadap apa yang digambarkannya sebagai serangan 'barbar' Israel di Gaza, Palestina.

Serta menyalahkan "kejahatan sistematis" terkait serangan Israel terhadap Palestina atas permusuhan yang sekarang memasuki hari ketujuh, lapor Reuters.

Pernyataan OKI itu muncul setelah pertemuan virtual di mana Arab Saudi mengutuk pelanggaran kesucian situs suci Muslim dan penggusuran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur oleh Israel.

Baca Juga: Amankah Mengkonsumsi Kafein Setiap Hari? Berikut Penjelasannya!

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman Middle East Monitor, badan yang beranggotakan 57 orang itu menuduh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan inersia.

Malaysia, Indonesia, dan Brunei mengeluarkan pernyataan terpisah pada hari Minggu, yang di-tweet oleh Perdana Menteri Malaysia, menyerukan pertemuan darurat Majelis Umum PBB.

Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga: Bangga dengan Hasil Masakannya, Amanda Manopo Heboh: Gemes Banget, Aku Memang Jenius

UEA dan Bahrain bersama dengan negara-negara Arab lainnya tahun lalu melanggar tabu lama di kawasan itu dengan menjalin hubungan formal dengan Israel, dengan persetujuan diam-diam dari kekuatan Teluk Riyadh.

"De-eskalasi dan tingkat pengekangan tertinggi penting untuk menghindari menyeret kawasan itu ke tingkat ketidakstabilan baru," kata Menteri Negara UEA untuk Kerjasama Internasional Reem al-Hashimy.

Serangan Israel sebelum fajar di pusat Kota Gaza pada hari Minggu menyebabkan jumlah korban tewas di Gaza menjadi 181, termasuk 52 anak-anak, kata pejabat kesehatan.

Baca Juga: Atta Halilintar Dibuat Iri oleh Adik Iparnya Usai Berfoto dengan Ronaldinho, Azriel: Udah Disalamin Bang

Sementara, Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.

Israel telah menyerang Gaza, wilayah Palestina yang berpenduduk padat sejak itu.

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membuka pertemuan OKI dengan mendesak masyarakat global untuk mengakhiri eskalasi kekerasan dan menghidupkan kembali negosiasi perdamaian berdasarkan solusi dua negara.

Baca Juga: Ditanyai Soal Keluhan Usai Vaksinasi, Arya Saloka: Ada Mbak, Honor Belum Turun

Israel melihat seluruh Yerusalem sebagai ibukotanya. Palestina menginginkan bagian timur sebagai ibu kota negara masa depan. Aneksasi Israel atas Yerusalem Timur tidak diakui secara internasional.

Sumber-sumber kementerian luar negeri Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menyerukan mekanisme perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina dan mengatakan kepada OKI bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional dapat berperan.

Timpalannya dari Iran Mohammad Javad Zarif mendesak komunitas internasional untuk memulai kampanye "politik dan legislatif" melawan Israel, kata media pemerintah Iran.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler