Tak Disetujui di Negaranya, AS Pertimbangkan Beri Vaksin AstraZeneca pada India yang Alami Krisis Covid-19

26 April 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi covid-19 - AS akan mempertimbangkan soal pemberian vaksin AstraZeneca yang tak terpakai di negaranya, kepada India yang alami krisis Covid-19.* /Pixabay/geralt

PR CIREBON - Alami lonjakan Covd-19 yang sagat tinggi, India menjadi negara dengan penambahan kasus Ccovid harian tertinggi di dunia.

Atas hal ini, Amerika Serikat (AS) pun menyatakan akan dengan sigap memberi bantuan untuk Negara India.

AS segera membuat pasokan bahan produksi vaksin, serta terapi, tes, ventilator dan peralatan APD untuk India.

Baca Juga: Doa Hari ke-14 Puasa Ramadhan: Minta Dihapuskan Segala Kesalahan Agar Terhindar dari Bencana

Negara-negara Barat termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman juga telah menjanjikan bantuan ketika krisis Covid-19 berkembang di India.

Meski jumlah vaksin yang diberikan secara global melampaui angka satu miliar, India masih tetap alami lonjakan kasus Covid-19 yang tak terbendung.

Yang paling terpukul di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu adalah ibu kota New Delhi, di mana rumah sakit kewalahan, kekurangan oksigen dan obat-obatan bahkan keluarga pasien ada yang memohon bantuan di media sosial.

Baca Juga: Doa Hari ke-14 Puasa Ramadhan: Minta Dihapuskan Segala Kesalahan Agar Terhindar dari Bencana

"Amerika Serikat (AS) telah mengidentifikasi sumber bahan mentah spesifik yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan vaksin Covishield di India yang akan segera tersedia untuk India," kata pernyataan Gedung Putih AS.

Washington juga mempersiapkan pasokan terapeutik, alat uji diagnostik cepat, ventilator, dan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan segera tersedia untuk India.

Tetapi tidak disebutkan apakah AS akan mengirim jutaan kelebihan dosis vaksin AstraZeneca ke India, setelah penasihat pandemi AS Anthony Fauci mengatakan bahwa itu akan dipertimbangkan.

Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Nurdin Abdullah Selama 30 Hari, Pengumpulan Alat Bukti Terus Dilakukan

AS memiliki sekitar 30 juta dosis vaksin AstraZeneca berbiaya rendah yang tidak disetujui untuk digunakan di negara tersebut.

Anthony Fauci mengatakan bahwa gagasan untuk mengirimnya ke India akan menjadi sesuatu yang siap untuk dilakukan.

Vaksin AstraZeneca, bersama dengan vaksin Johnson & Johnson sekali pakai, dicurigai menyebabkan pembekuan darah yang sangat jarang tetapi serius dalam beberapa kasus, tetapi disetujui untuk digunakan di banyak negara termasuk India.

Baca Juga: Ramalan Shio Mingguan, 26 April-2 Mei 2021: Cek Keberuntungan Shio Tikus, Kerbau, Macan, dan Kelinci

Para ahli telah lama memperingatkan bahwa tidak ada yang akan aman dari Covid-19 sampai semua orang yang berada di negara berkembang, menjadikannya kepentingan global bagi negara-negara kaya yang ingin melewati pandemi untuk membantu negara-negara besar berpenghasilan rendah seperti India untuk memvaksinasi populasinya.

Pemandangan suram di luar India telah memicu reaksi balik terhadap AS dengan selebriti, aktivis, dan ahli menyerukan Washington untuk berbuat lebih banyak termasuk mencabut larangan ekspor bahan mentah yang memungkinkan India membuat vaksinnya sendiri.

Di antara paduan suara internasional adalah penulis Salman Rushdie, dalam tweetnya memberi pesan pada Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga: Ramalan Shio Mingguan, 26 April-2 Mei 2021: Peruntungan Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi

"AS memiliki sesuatu seperti kelebihan vaksin. India dalam kesulitan. Tolong batalkan larangan ekspor ini secepatnya," tulisnya.

Horne berbicara setelah Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara melalui telepon dengan mitranya dari India Ajit Doval pada Minggu.

"Sama seperti India mengirim bantuan ke Amerika Serikat saat rumah sakit kami tegang pada awal pandemi, Amerika Serikat bertekad untuk membantu India pada saat dibutuhkan," kata pernyataan itu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler