PR CIREBON - Tiongkok telah mewajibkan tes Covid-19 melalui anus bagi pengunjung internasional yang ingin datang ke negara itu.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Sun, Beijing mengklaim prosedur tes Covid-19 melalui anus lebih akurat daripada tes virus lainnya.
Dokter di Tiongkok telah menggunakan tes anus pada pasien yang dikarantina untuk memeriksa apakah mereka bebas dari Covid-19 atau belum.
Li Tongzeng selaku seorang petugas medis penyakit pernapasan mengatakan kepada media pemerintah, tanda infeksi Covid-19 dapat dideteksi lebih akurat dalam sampel kotoran daripada di hidung atau tenggorokan.
Namun, tes Covid-19 melalui anus itu memicu kontroversi. Pasalnya, hal itu dinilai sangatlah menjijikkan.
Jepang menyerukan Tiongkok untuk berhenti menggunakan tes seperti itu setelah ada warga negaranya mengatakan bahwa dia tertekan secara psikologis.
Baca Juga: Banyak Diminati, Ganjar Pranowo Minta Produksi Alat Deteksi Covid-19 GeNose Ditingkatkan
Pekan lalu, Tiongkok diduga memerintahkan diplomat Amerika Serikat untuk menjalani tes anus yang memicu perselisihan dengan Departemen Luar Negeri antara kedua negara tersebut.
Beijing membantah klaim tersebut, tetapi Washington mengecam tes tersebut sebagai sebuah tindakan tidak bermartabat.
Sebagai tanggapan, seorang dokter bernama Lu Hongzhou mengatakan kepada media pemerintah bahwa pengunjung dapat memberikan sampel kotoran di bandara.
Baca Juga: dr. Tirta Surati Presiden Jokowi, Suarakan Aspirasi Masyarakay yang Terdampak Pandemi Covid-19
Tes usap di bandara Tiongkok adalah bagian dari penyesuaian ilmiah Partai Komunis yang bertujuan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Prosedurnya melibatkan memasukkan kapas sekitar tiga sampai lima sentimeter ke dalam anus dan memutarnya dengan lembut.
Sama seperti metode dari hidung, kapas tersebut kemudian dikeluarkan sebelum ditempatkan di dalam wadah sampel.
Seluruh prosedur dikatakan memakan waktu sekitar 10 detik, menurut Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok.
Bulan lalu, Tiongkok sempat mengklarifikasi perihal kabar negatif mengenai orang yang tidak bisa menggerakan tubuh bagian bawah mereka setelah di tes Covid-19 melalui anus.
Klarifikasi itu dilakukan setelah ada video palsu yang menunjukkan orang-orang berjalan dengan kaki kaku seperti burung yang tidak bisa terbang setelah di tes dengan metode tersebut.***