Demi Tumbuhkan Rasa Percaya, Muslim di Inggris Lakukan Vaksinasi Covid-19 di Masjid

9 Februari 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PEXELS/Polina Tankilevitch

 

PR CIREBON – Inggris mendapat pujian atas program vaksinasi Covid-19 mereka, karena telah memberikan dosis pertama kepada sekitar 10 persen populasi, atau lebih dari 12 juta orang.

Pusat vaksinasi telah didirikan Inggris tidak hanya di lokasi yang diharapkan seperti apotek tetapi juga di bioskop, lapangan sepak bola London, dan tempat ibadah seperti masjid dan kuil Hindu.

Pada, 7 Februari 2021 lalu misalnya, ratusan orang divaksinasi di klinik pop-up di Masjid London Timur, yang melayani komunitas Muslim terbesar di Inggris.

Baca Juga: Dicurigai Bongkar Rahasia Negara secara Ilegal, Jurnalis Australia Ditangkap di Tiongkok

Di Birmingham, Al-Abbas Islamic Center memvaksinasi dua orang sekaligus di aula serbaguna. Masjid tersebut diperkirakan akan memvaksinasi hingga 500 orang dalam beberapa minggu mendatang.

Nuru Mohammed, Imam masjid, mengatakan gagasan untuk mengubah ruang itu menjadi klinik adalah untuk mengedukasi orang-orang yang kurang mendapat informasi tentang kampanye vaksinasi.

Perasaan ketakutan dan informasi palsu dikabarkan banyak beredar di kalangan komunitas Muslim di Inggris.

Baca Juga: Gili Tangkong Diduga Dijual, Polisi Bergerak Selidiki Praktik Penjualan Pulau

“Kami sangat senang orang-orang datang untuk divaksin,” kata Nuru Mohammed, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

“Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong saudara dan saudari saya yang terkasih untuk memverifikasi setiap informasi yang mereka terima dengan ahli medis terpercaya seperti staf NHS.

“Ini pasti akan mengirimkan pesan positif yang kuat kepada komunitas Muslim yang lebih luas, tidak hanya di sini di Birmingham, tetapi di seluruh negeri, karena saya pikir ini adalah masjid pertama di negara ini yang membuka pintunya untuk vaksinasi,” sambungnya.

Petugas kesehatan di masjid mulai dengan memberikan suntikan vaksin kepada orang-orang yang rentan dan lanjut usia dari semua latar belakang.

Baca Juga: Innalillahi, Dua Kepala Dinas Meninggal Dunia dalam Kecelakaan saat Pulang dari Kunjungan Kerja

Salah satunya adalah Shaukat Ali yang berusia 82 tahun.

"Saya merasa damai sekarang. Saya akan mendorong anggota keluarga saya untuk melakukannya ketika diminta oleh NHS,” ujarnya.

Beberapa penelitian di Inggris menunjukkan bahwa keraguan akan vaksin lebih umum di antara orang-orang dari latar belakang etnis minoritas.

Ketakutan itu sebagian didorong oleh ketidakpercayaan pada sistem kesehatan.

Warga Inggris berkulit hitam, Asia, dan etnis minoritas lainnya cenderung tidak menerima tawaran vaksin.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler