Menlu AS Mike Pompeo Sebut Tiongkok Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur

21 Januari 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi Bendera Tiongkok.* /PIXABAY/

PR CIREBON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada Selasa, 19 Januari 2021 menyatakan bahwa Tiongkok melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Uighur.

Mike Pompeo menyebut kebijakan pemerintah Partai Komunis terhadap kelompok tersebut dan etnis minoritas lainnya sebagai noda di abad ini.

“Setelah memeriksa dengan cermat fakta-fakta yang ada, saya telah memutuskan bahwa Republik Rakyat Tiongkok, di bawah arahan dan kendali Partai Komunis Tiongkok"

Baca Juga: Hoaks Kasdim 0817 Jatim Meninggal Setelah Divaksin, Polda Jatim Sebut Terduga Pelaku Terlacak

"Telah melakukan genosida terhadap sebagian besar Muslim Uighur"

"Dan kelompok etnis dan agama minoritas lainnya di Xinjiang,” kata Mike Pompeo dalam pernyataan tertulis yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

“Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh Tiongkok,” lanjut Mike Pompeo.

Baca Juga: PMI dan IFRC Turut Beri Pelayanan Kesehatan dan Bantuan untuk Korban Gempa Bumi di Sulawesi Barat

Pernyataan itu berlanjut ke daftar bagaimana Partai Komunis Tiongkok telah menahan jutaan orang Uighur di kamp-kamp di bagian barat negara itu.

Membatasi hak-hak mereka, menyiksa dan menempatkan mereka di kerja paksa.

Mike Pompeo mengatakan Gedung Putih dan Trump telah menindak Tiongkok sejak hari-hari pertama pemerintahan dengan memberlakukan tarif terhadap produk-produk Tiongkok.

Baca Juga: Kota Bogor Catat Angka Kenaikan Kasus Harian Tertinggi, dalam Sehari 120 Orang Positif Covid-19

Menurutnya, pihaknya juga telah melawan tindakan agresif Beijing di Laut Tiongkok Selatan dan di Hong Kong, yang memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang ketat dan sangat membatasi kebebasan demokratis.

Awal bulan ini, AS melarang semua produk kapas dan tomat yang dibuat di wilayah Xinjiang karena kekhawatiran atas penggunaan kerja paksa di kamp pendidikan ulang.

Dalam sebuah wawancara, Mike Pompeo menjelaskan mengapa AS membuat deklarasi genosida sekarang karena Presiden terpilih Joe Biden siap untuk mengambil sumpah jabatan pada Rabu esok harinya.

Baca Juga: Sebut Ibaratkan Banyak Virus Ditubuh Polri, BEM UI Desak Listyo Sigit Prabowo Mencari Vaksinnya

"Ini adalah kerja paksa. Ini adalah sterilisasi paksa, aborsi paksa, hal-hal yang sudah sangat lama tidak kita lihat di dunia ini"

"Dan sekarang kita telah melakukan peninjauan fakta secara menyeluruh dan membuat keputusan"

“Pada kenyataannya, Partai Komunis Tiongkok telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan terus menyangkalnya"

Baca Juga: Lakukan Kekerasan Seksual pada 13 Anak di Bawah Umur, Pria di Cirebon Dijatuhi Hukuman Kebiri Kimia

"Tidak hanya Muslim Uighur, tetapi juga agama lain,” kata Mike Pompeo.

Pompeo mengatakan rakyat Amerika mengandalkan pemerintahan Biden yang akan datang untuk membangun upaya Trump dalam meminta pertanggungjawaban Tiongkok.

Departemen Luar Negeri AS meminta Tiongkok untuk segera mengambil tindakan untuk membebaskan orang yang ditahan secara sewenang-wenang.

Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 20 Januari 2021, Penambahan Angka Positif Mencapai 12.000 Kasus

Mike Pompeo juga menuntut Tiongkok menghapus kamp-kamp penahanan dan mengakhiri penggunaan kerja paksa, serta sterilisasi paksa, aborsi paksa

Pengendalian kelahiran paksa, dan pemindahan anak-anak dari keluarga mereka.

Tuntutan yang juga disebutkan adalah agar Tiongkok mengakhiri semua penyiksaan dan pelecehan di tempat-tempat penahanan.

Baca Juga: Ulama Muslim di Kanada Peringatkan Tak Terpengaruh Konspirasi Soal Vaksin Corona

Mengakhiri penganiayaan terhadap Uighur dan anggota lain dari kelompok agama dan etnis minoritas di Xinjiang dan di tempat lain di Tiongkok.

Selain itu juga untuk memberi Uighur dan minoritas lainnya kebebasan untuk bepergian dan beremigrasi.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler