Varian Baru Covid-19 Ditemukan, Pakar di Singapura Sebut Vaksinasi Jadi Jalan untuk Lindungi Warga

25 Desember 2020, 13:49 WIB
Ilustrasi Covid-19.* /Pixabay/mattthewafflecat

PR CIREBON – Ditemukan varian baru virus Covid-19 yang lebih menular di Inggris dan Afrika Selatan.

Kabar penemuan varian baru virus Covid-19 memang menggemparkan publik di seluruh dunia, termasuk Singapura.

Menanggapi kabar penemuan varian baru tersebut Profesor Teo Yik Ying selaku dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di Universitas Nasional Singapura mengatakan sekarang penting bagi lebih banyak warga Singapura untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus corona.

Baca Juga: 4 Remaja Tewas Tertabrak Pengemudi Ugal-ugalan, Ratusan Orang Beri Penghormatan

"Ini adalah satu-satunya cara kami dapat terus memastikan bahwa masyarakat secara keseluruhan terlindungi," ujarnya, seperti dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Strait Times.

Ditemukannya strain baru yang lebih menular ini membuat Singapura yang awalnya menargetkan vaksinasi hanya 80 persen menjadi meningkatkan targetnya.

"Kami sekarang mungkin melihat 90 persen atau bahkan lebih tinggi," kata Prof Teo, yang berbicara dalam wawancara video dengan The Straits Times dalam acara bincang-bincang online hariannya The Big Story.

Baca Juga: Penelitian Varian Corona di Inggris Belum Usai, Varian lain Corona kini Ditemukan di Afrika Selatan

Strain B117 baru dari Covid-19 yang beredar di Inggris telah dilaporkan lebih menular, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda yang lebih mematikan atau parah.

Singapura mencatat kasus pertama dari jenis virus ini pada seorang gadis Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris.

Prof Teo mengungkapkan, penelitian saat ini menunjukkan bahwa strain baru tidak akan mempengaruhi keefektifan vaksin.

Baca Juga: Dubai Mulai Vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin Pfzier-BioNTech, Sebut Kemanjurannya 86 Persen

Meskipun, pemahaman yang lebih baik tentang strain baru diperlukan sebelum menentukan kemungkinan dampak dan membuat keputusan kebijakan yang tepat.

"Pemerintah prihatin (tentang strain baru) karena dampak yang mereka miliki dalam mengelola penyebaran Covid-19 di masyarakat, dan juga potensi dampak pada efektivitas vaksin dan langkah-langkah pengendalian kualitas," ungkap Prof Teo.

Baca Juga: WHO Akan Selidiki Asal-usul Covid-19 ke Wuhan 2021, Tegaskan Bukan untuk Mencari Pihak yang Bersalah

"Tapi untuk individu seperti Anda dan saya, selama kita terus rajin mempraktikkan langkah-langkah manajemen aman yang diperlukan, tidak perlu terlalu khawatir dengan mutasi baru ini," tambahnya.

Prof Teo menuturkan, penelitian saat ini juga menunjukkan bahwa galur baru ditularkan di antara orang-orang dengan cara yang sama seperti galur yang lebih tua.

Meskipun lebih menular, karena orang yang terinfeksi dengan varian baru mungkin memiliki viral load yang lebih tinggi di saluran pernapasan bagian atas.

Baca Juga: Israel Sebut Tengah Bidik Negara Mayoritas Muslim Kelima untuk Normalisasi, Negara Mana?

Inilah sebabnya mengapa tindakan yang ada seperti memakai masker dengan benar dan menjaga jarak sosial yang diperlukan, jika diikuti.

Kata Prof teo, Langkah-langkah 3M masih dapat meminimalkan kemungkinan orang yang terinfeksi menularkan virus kepada seseorang yang sehat.

Ia juga menyarankan bahwa selama periode perayaan akhir tahun, warga Singapura harus terus mengikuti aturan dan tindakan jarak yang aman untuk menjaga diri, serta keluarga dan teman mereka, aman dari virus corona. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler