Network
PR CIREBON - Para ilmuwan telah menemukan bukti terkuat bahwa orang yang pulih dari Covid dapat meningkatkan pertahanan yang jauh lebih cepat dan lebih efektif melawan infeksi jika mereka bertemu virus lagi.
Para peneliti di Rockefeller University di New York menemukan bahwa sistem kekebalan tidak hanya mengingat virus tetapi juga meningkatkan kualitas antibodi pelindung setelah infeksi berlalu, melengkapi tubuh untuk melepaskan serangan yang cepat dan kuat jika virus menyerang untuk kedua kalinya.
"Ini berita yang sangat bagus," kata Michel Nussenzweig, kepala imunologi molekuler di Rockerfeller dan penulis senior studi tersebut, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Independent pada Minggu, 8 November 2020.
Baca Juga: 33 Warga Kabupaten Cirebon Positif Covid-19, Satu Orang Meninggal Dunia
Michel berharap orang-orang harus mampu menghasilkan respons antibodi yang cepat dan melawan infeksi dalam banyak kasus.
Tidak jelas berapa lama memori sistem kekebalan dapat bertahan, tetapi Nussenzweig mengatakan hal itu berpotensi memberikan perlindungan selama bertahun-tahun. Penemuan ini mungkin menjelaskan mengapa infeksi ulang terverifikasi dari virus sejauh ini sangat jarang.
Ketika orang terinfeksi virus corona, sistem kekebalan meluncurkan serangan multi-cabang. Salah satu bentuk perlindungan berasal dari sel T, yang mencari dan menghancurkan sel yang terinfeksi, sehingga mencegah penyebaran virus.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Hilangkan Rasisme dan Antisemitisme Dipicu Trump
Front kedua melibatkan sel B, yang melepaskan antibodi ke dalam darah. Antibodi menempel pada virus dan mencegahnya menyerang sel sejak awal.
Setelah infeksi berlalu, sistem kekebalan berhenti, tetapi ia mengingat virus dengan menyimpan apa yang disebut sel T memori dan sel B memori. Jika virus kembali, ini segera dipanggil untuk bertindak.
