Pengobatan Herbal: H Jajang, Terapis yang tidak Menyediakan Obat, Pasien Mencari Sendiri (7)

- 17 Agustus 2022, 13:48 WIB
sejumlah pederita stroke yang tidak ingin repot bulak balik, nginap di tempat Pengobatan Herbal H Jajang
sejumlah pederita stroke yang tidak ingin repot bulak balik, nginap di tempat Pengobatan Herbal H Jajang /Uyun Achadiat/

SABACIREBON-Pengobatan herbal merupakan pengobatan alternatif yang makin banyak dipilih oleh masyarakat karena berbagai faktor.

Selain dinilai murah, pengobatan herbal juga dinilai praktis secara administratif, tidak perlu daftar resmi, juga terkadang dinilai lebih murah.

Baca Juga: Mengenal Olah Raga Baru AirBadminton Jelang World Beach Games di Bali

Satu lagi alasan masyarakat melakukan pengobatan herbal karena meyakini, pengobatan modern yang menggunakan obat-obatan buatan (farmasi) meninggalkan residu ditubuh.

Hal lain yang tidak kalah penting yang menjadi pertimbangkan orang melakukan pengobatan herbal karena menilai tidak ada efek samping.

Bahkan tidak jarang, masyarakat melakukan pengobatan altrnatif melalui  pengobatan herbal karena sudah gonta-ganti dokter, namun tidak kunjung sembuh.

 Baca Juga: Wow.. Bikin Ngiler...Inilah Daftar Penghasilan Pebulu Tangkis

Alasan-alasan itulah yang mendorong eksisnya pengobatan herbal, yang pada umumnya menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan.

Pengakuan terhadap pengobatan herbal ini telah mendorong industri membuat obat-obatan herbal dengan berbagai kemasan.

Baca Juga: Raisa : Make-up Bukan Sekadar Warna, Produk ataupun Keharusan, tapi...

Seperti halnya yang dilakukan H Jajang di Garut yang melakukan pengobatan herbal pada pasiennya. Sejumlah tanaman yang sering digunakan dalam pengobatannya adalah Kirinyuh, Labu, Antanan, cecendet, dan daun singkong, binahong dan berbagai tanaman lainnya.

Meski melakukan pengobatan herbal, namun H Jajang tidak menyediakan obatnya, tananam obat. Pasien yang telah diterapi hanya diberi tahu harus makan atau minum apa. Termasuk cara mengolah dan jumlah atau dosis yang harus dikonsumsi atau diminum.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Inilah Pengakuan Rita Yuliana..?.

Namun sejumlah toko online yang tanggap, telah menyediakan berbagai tanaman, termasuk yang berkatagori tanaman herbal untuk obat.

Namun, semua yang pasien  diterapi dengan ditepuk-tepuk jari kakinya selama kurang lebih 30 menit, Terkadang diurut perlahan.

Dengan cara diterapi seperti itu, menurut  H Jajang, diharapkan syaraf-syarat dalam tubuh kembali normal, khususnya untuk menyerap kandungan obat yang ada dalam tanaman yang dijadikan obat herbal yang direkomendasikan pada pasiennya ( Baca Juga: Pengobatan Herbal : Kirinyuh, Tanaman Obat Serbaguna dan Cara Mengolahnya )

Seorang warga Kelurahan Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung, misalnya, merasa lebih baik setelah diterapi dan direkomendasi meminum air dari rebusan daun Kirinyuh.

 Ibu paruh baya yang berprofesi sebagai guru itu, sudah gonta-ganti dokter. Baca Juga: Pengobatan Herbal : Gatal-gatal Tahunan Sembuh oleh Kirinyuh . Tidak lagi minum anti alergi yang sudah dilakoninya lebih dari 2 tahun.

Baca Juga: Inilah Syarat untuk Kampanye di Kampus atau Pesanren yang Perlu Diketahui

Demikian pula Ny. Fatonah yang ginjalnya tinggal satu dan menderita lambung akut yang yang parah, setiap selesai makan, ia muntah. ( Baca Juga: Pengobatan Herbal : H Fatonah Lambungnya Akut dan Muntah Tiap Sudah Makan, kini Bisa Makan Sambal Lagi)

 Kini, H Fatonah sudah dinyatakan sembuh, termasuk setelah di cek lab  ke rumah sakit karena ia memang rutin cek setiap bulan. Bahkan ginjalnya pun sudah dinyatakan normal dengan kandungan keratin rendah berdasarkan cek lab. ( Baca Juga: Pengobatan Herbal : Ginjal Tinggal Satu dan Harus Cuci Darah, Kini Dinyatakan Normal).

Baca Juga: Lupa Bayar Pajak Selama 2 Tahun, Kendaraan Jadi Dianggap Bodong

Lain lagi dengan ceritera Sumarna, Suami H Fatonah , yang menurut diagnose medis (rumah sakit) menderita Parkinson, pembengkakan jantung dan syaraf kejepit.

Setelah berkali terapi dan minum obat herbal yang disarankan H Jajang, kondisinya kini membaik. Padahal, ia sudah direkomendasi harus dioperasi ( Baca Juga: Pengobatan Herbal : Sumarna Bersyukur Terbebas dari Parkinson, Jantung dan Syaraf Kejepit (bagian 6).

H Jajang mengobati secara terapi di rumahnya, di Kampung Cimalaka Desa Sukamenak Wanaraja Garut. Dari Bandung sekitar 2.5 jam.

Baca Juga: Tahun 2023 Tidak Ada Lagi Anggaran Penanganan Covid, Full Perlinsos

Bisa dari Garut kota atau dari Limbangan arah Cibatu. Persisnya di jalan menuju Talaga Bodas. Dari alun alun Wanaraja, akan ditempuh 20-30 menit, melewati Polsk Wanaraja.

Di samping rumahnya, ada ruang besar bersatu dengan masjid. Di ruang inilah para pasien mondok berkumpul. Keluarganya juga ikut bergabung mirip kemping berhari hari.

Baca Juga: Hakim Garis Terpaksa Ngacir Tinggalkan Arena Pertandingan Dikejar Pria yang Kemudian Memukulnya

Bahkan ada yang lebih dari 2 minggu. Bawa alat-alat sendiri. Sebagian besar pasien mondok yang terkena stroke. Pasien mondok ini bisa diterapi tiap hari oleh H Jajang,

Satu catatan penting bagi yang berniat berobat, pertama harus bersabar karena pasiennya banyak sekali. Ada yang datang jam 8 pagi, baru kebagian sekitar  jam 3 sore.

Ada yang datang sebelum jam 5 pagi dengan harapan menjadi pasien pertama, eh ternyata sudah ada 7 pasien yang lebih dahulu seperti yang dialami Ijang  saat membawa tetangganya yang terkena syaraf kejepit.

Baca Juga: Bulu Tangkis Tokyo : Pemain Denmark Viktor Axelsen Masih Jadi Momok Pebulu Tangkis Putra Dunia

Dengan antrinya pasien, ditambah lokasi pengobatan jauh ke warung apalagi restoran, keluarga pasien baiknya membawa perbekalan, makanan. Pemandangan keluarga pasien yang botram di sekitar rumah H Jajang sudah menjadi pemandangan yang lumrah. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x