Tak hanya itu, ancaman demi ancaman pembunuhan menghampiri Ammar setiap harinnya, dikatakan sosok Abu Jahal sang pembunuh Yasir ini, mengancam akan membunuh dengan cara berbeda.
Diketahui, Ibu Ammar meninggal dengan ditusuk, dan ayah Ammar meninggal karena dipukuli.
Baca Juga: Cek Fakta: Beberapa Negara Membuang Jenazah Pasien Covid-19 ke Laut, Simak Faktanya
Adapaun ancaman Abu Jahal yang terus berulang: "Ammar saya akan membunuh kamu dengan cara membakar kamu, menguliti tubuhmu dengan pisau, kecuali kamu mau mencaci Nabi Muhammad saw dan memuji Tuhan kami," terang Ustaz Khalid Basalamah.
Karena Ammar mendapat perlakuan itu hampir setiap hari, ia diceritakan tak tahan, dan akhirnya menyanggupi permintaan Abu Jahal dan suku Quraish untuk memuji Tuhan mereka serta terpaksa mencaci mahluk Allah kecintaanya itu, Rasulullah saw.
Amar bin Yasir berkata: "Baiklah saya akan lakukan. Wahai Hubbal yang agung (nama Tuhan mereka), unta ini Tuhanku,". Ammar berkata demikian dengan keadaan kaki terbakar dan hanya akan dipadamkan Abu Jahal apabila ia telah selesai mengucap kalimat itu.
Baca Juga: PSBB Bodebek Tumpang-Tindih dan Dinilai Tak Efektif, 5 Kepala Daerah Surati Presiden
Dengan keadaan kesakitan yang tak ada tandingannya. Api di kaki Ammar bin Yasir bahkan masih menyala dan menghanguskan kulitnya. Ia pergi berlari demi bertemu Rasulullah dan memberi tahunya penyelasannya akibat berkata demikian.
Ammar bin Yasir berkata: "Kalau lah saya tak ikuti saja perintah Abu Jahal, biarlah saya meninggal, menyusul kedua orang tua saya, mungkin saya tak akan merasa menyesal seperti ini," terang Ustaz Khalid Basalamah.
Ammar yang sedang berlari mencari Rasul SAW, dengan membawa perasaan menyesal yang mendalam, lengkap dengan penderitaan kedua kaki berdarah dan berjalan walaupun dengan merangkak, ditenangkan Rasul, sambil diobati sahabat nabi yang lain.