Network
PIKIRAN RAKYAT - Disleksia merupakan ketidakmampuan untuk menghubungkan bunyi kata dengan huruf yang menciptakan kata.
Hal tersebut dianggap sebagai ketidakmampuan belajar, tetapi tidak ada hubungannya dengan kecerdasan. Ini juga tidak ada hubungannya dengan masalah penglihatan.
Orang dewasa dengan disleksia memiliki seluruh hidup mereka, tetapi mungkin tidak didiagnosis. Memiliki disleksia dapat menghadirkan beberapa tantangan yang tidak dialami anak-anak dengan kondisi yang sama.
Baca Juga: Terkait Kasus Prostitusi 9 Anak di Bawah Umur, Polres Metro Jakarta Utara Tangkap Sepasang Pasutri
Orang dewasa dengan disleksia juga mungkin tidak dapat membuat ringkasan dari cerita yang mereka dengar atau baca, juga kesulitan memahami lelucon dan idiom.
Terkadang, masalah dengan membaca tidak terlihat pada orang dewasa dengan sileksia, itulah sebabnya kondisi tersebut mungkin tidak didiagnosis selama masa kanak-kanak.
Tanda-tanda yang mungkin mengarah pada disleksia dewasa seperti mengalami kesulitan fokus pada satu tugas, menghindari pertemuan yang berkaitan dengan perencanaan, bereaksi berlebihan pada kesalahan anda, mudah terpengaruh stres, dan memiliki harga diri yang rendah.
Baca Juga: Hongkong dan Tiongkok Resmi Mundur, Simak Perubahan Grup Putra dan Grup Putri dalam BATC 2020
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Healthline, ada tiga jenis utama disleksia. Kebanyakan orang memiliki ketiga tipe ini, biasanya pada level yang berbeda.
1. Dysnemkinesia
Jenis ini melibatkan keterampilan motorik. Ini juga melibatkan kesulitan mengetahui cara membuat surat saat menulis. Orang dengan tipe ini biasanya menulis surat mundur.
2. Dysphonesia
Jenis ini melibatkan keterampilan mendengarkan atau pendengaran. Ini juga menyebabkan kesulitan dalam mengucapkan kata-kata atau memahami kata-kata yang tidak dikenal.
Baca Juga: Diduga Air Kiriman dari Kuningan, Banjir Terus Hambat Aktivitas Warga di Cirebon
3. Dyseidesia
Jenis ini melibatkan keterampilan visual. Ini menyebabkan kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengetahui atau memahami kata-kata tertulis. Itu juga menyebabkan kesulitan mengetahui kata-kata dengan suara.***
