Dr Monica Gandhi, MPH, seorang professor kedokteran di University of California San Fransisco, menjelaskan sebuah hasil uji klinis dan pentingnya molnupiravir untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Modus Jadi Penumpang Taksi Online, Merampok hingga Berduel Sengit dengan Sopir
“Molnuvirapir adalah antivirus (analog nukleosida) yang awalnya dirancang untuk menjadi spektrum luas, yang dapat melawan banyak virus dengan menghambat replika virus,” ucapnya.
“Ini adalah temuan yang sangat menarik, untuk antivirus pasien rawat jalan pertama yang kemungkinan akan disetujui untuk pengobatan Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
"Perusahaan mengumumkan akan mengajukan EUA, dan pemerintah telah menyetujui pembelian 1,7 juta dosis berdasarkan atas penemuan positif ini,” jelas Gandhi.
Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Varian Delta Capai 5 Juta Jiwa Secara Global
Jika izin EUA diberikan persetujuan, maka ada kemungkinan obat ini tersedia pada tahun depan.
Para alhi mengatakan, obat antivirus sudah digunakan untuk mengobati HIV, hepatitis C, dan flu.
Dengan cara menghambat replika virus, menurunkan viral load dan mengurangi rasa sakit pada seseorang, serta tidak mudah menularkan virus pada orang lain.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Hubungannya Tidak Bisa Berhasil Mulai 2 Oktober 2021, Menurut Astrologi