Rasulullah SAW tidak pernah memotong pembicaraan. Namun, dirinya benar-benar mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi pembicaraan lawan bicaranya hingga ia menyelesaikan ucapannya.
Ada keteladanan yang amat mulia dicontohan oleh Rasulullah SAW. Meski dalam sejumlah riwayat hadis shahih disebutkan bahwa beliau memiliki suara yang indah dan merdu ketika melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Baca Juga: Ramalan Pembacaan Kartu Tarot Bulanan Mei 2021, Libra Dalam Mode Krisis, Scorpio Membawa Perubahan
Tetapi, Rasulullah SAW sering meminta sahabat-sahabat beliau yang memiliki suara merdu untuk membacakan Al-Qur’an di hadapan beliau. Seperti di riwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah Ibn Mas’ud r.a.:
Rasulullah SAW berkata kepadaku, “Bacakanlah kepadaku al-Qur’an.” Ibnu Mas’ud berkata: Aku katakan, “Wahai Rasulullah! Apakah saya akan membacakannya kepadamu sementara ia diturunkan kepadamu?.”
Lalu beliau menjawab, “Aku senang mendengarnya dari orang selain diriku.” Maka aku pun membacakan surat an-Nisaa’ ketika sampai pada ayat [yang artinya], “Bagaimanakah jika [pada hari kiamat nanti] Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi, dan Kami datangkan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’: 41).
Baca Juga: Jurnalis TV India Rohit Sardana Meninggal Dunia Terkonfirmasi Positif Covid-19
“Aku angkat kepalaku, atau ada seseorang dari samping yang memegangku sehingga aku pun mengangkat kepalaku, ternyata aku melihat air mata beliau mengalir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering meminta Abu Musa Al-Asy’ari yang juga memiliki suara merdu, bahkan Rasulullah SAW pernah menyebutnya sebagai ‘pemilik’ salah satu seruling Nabi Daud AS, untuk membacakan Al-Qur’an di hadapan Rasulullah SAW.
Beberapa keterangan riwayat hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang tidak sekadar senang berbicara, tetapi juga senang mendengar.