Kita berbangga diri dengan kemewahan rumah yang kita miliki, sementara kita lupa bahwa kelak kita akan mati dan berada di dalam kubur, rumah masa depan kita.
Kita tumpuk pundi-pundi kekayaan sebanyak-banyaknya, tetapi kita lupa bahwa kelak di akhirat akan ada yaum al-hisab (hari perhitungan), dimana seluruh harta yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.
Kita akan ditanya darimana semua harta yang kita milki berasal, dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan? Kita juga lebih mencintai makhluk daripada Khalik.
Baca Juga: Bongkar Fakta Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Ini Penjelasan Laksda TNI Purn Surya Wiranto
Kita tumpahkan rasa cinta dan kasih sayang kita kepada keluarga kita, anak-istri kita, tetapi kita lupa untuk mencintai Allah SWT, Dzat yang telah menghadirkan kita ke muka bumi ini, dan menghadirkan pasangan serta keturunan bagi kita.
Andai saja kita menyadari betapa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Sedangkan, kehidupan di akhirat kelak adalah yang utama, kekal abadi selamanya.
Maka, kesempatan hidup di dunia ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari bekal kehidupan di akhirat nanti.
Baca Juga: 3 Ketua DPC Partai Demokrat Kena Sasaran Teror, Langsung Layangkan Surat ke Kapolri
Kita jadikan dunia ini adalah ladang untuk menanam amal shalih, sehingga pada saat kita berjumpa dengan Allah nanti, kita akan merasa bahagia karena kita telah berusaha untuk melakukan yang terbaik semasa hidup di dunia.
Insya Allah, kehidupan akhirat yang akan kita jalani penuh dengan tawa canda bahagia.