Apakah 'Ngemil' Berbahaya untuk Kesehatan Tubuh? Berikut Penjelasan bagi Orang yang Suka Camilan

- 20 Maret 2021, 14:23 WIB
Ilustrasi camilan - Berikut penjelasaan soal ngemil atau makan camilan di sela-sela makan utama, yang sering jadi perdebatan dari banyak orang.*
Ilustrasi camilan - Berikut penjelasaan soal ngemil atau makan camilan di sela-sela makan utama, yang sering jadi perdebatan dari banyak orang.* /PIXABAY/anncapictures

PR CIREBON - Camilan menjadi makanan favorit bagi sebagian orang dan hal ini selalu dilakukan saat santai.

Beberapa percaya bahwa memakan camilan itu sehat, sementara yang lain berpikir memakan camilan dapat membahayakan tubuh dan membuat Anda bertambah gemuk.

Berikut adalah penjelasan soal memakan camilan atau ngemil dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh.

Baca Juga: Shin Tae-yong Positif Covid-19, Pemain Timnas Wajib Ikut Pemusatan Latihan Setelah Piala Menpora

Memakan camilan atau ngemil adalah saat Anda mengonsumsi makanan atau minuman di antara waktu makan utama Anda yang biasa.

Istilah camilan sering digunakan untuk merujuk pada makanan olahan dan berkalori tinggi seperti keripik dan kue kering.

Namun, ngemil berarti makan atau minum sesuatu di antara waktu makan, terlepas dari apakah makanan itu sehat atau tidak.

Kelaparan adalah motivasi utama di balik kegiatan ngemil, tetapi faktor-faktor seperti lokasi, lingkungan sosial, waktu, dan ketersediaan makanan juga berkontribusi.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sindir Anies Baswedan Soal Cerita Blusukan ke Warung Makan dan Dana Formula E

Faktanya, orang sering ngemil saat ada makanan yang menggugah selera, bahkan saat mereka tidak lapar.

Dalam sebuah penelitian, ketika orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan ditanyai mengapa mereka memilih camilan yang tidak sehat, tanggapan yang paling umum adalah godaan, diikuti dengan rasa lapar dan tingkat energi yang rendah.

Selain itu, pengaruh keinginan ngemil dan ngemil terhadap kesehatan tampaknya sangat bersifat individual.

Faktor-faktor yang memengaruhi ngemil termasuk usia dan keyakinan tentang apakah praktik ini sehat.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Bela HRS Soal Sidang Offline: Jangan Ada Pemaksaan dan Intimidasi, Penuhi Hak Semua Pihak

Meskipun disarankan bahwa makan setiap beberapa jam meningkatkan metabolisme Anda , bukti ilmiah tidak mendukung hal ini.

Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi makan tidak berpengaruh signifikan terhadap berapa banyak kalori yang Anda bakar.

Satu studi pada orang yang mengonsumsi jumlah kalori yang sama baik dalam dua atau tujuh kali makan per hari tidak menemukan perbedaan dalam kalori yang terbakar. 

Dalam studi lain, orang dengan obesitas yang mengikuti diet sangat rendah kalori selama 3 minggu menunjukkan penurunan yang serupa dalam tingkat metabolisme.

Baca Juga: Tak Didukung oleh Sang Ibu, Maddox Pilih Nama Belakang Angelina Jolie Dibanding Brad Pitt

Terlepas dari apakah mereka makan 800 kalori sebagai 1 atau 5 kali makan per hari.

Namun, dalam sebuah penelitian, pria muda aktif yang makan camilan berprotein tinggi atau tinggi karbohidrat sebelum tidur mengalami peningkatan tingkat metabolisme yang signifikan keesokan paginya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x