Penelitian Terbaru Menyebut Wanita Hamil yang Terinfeksi Covid-19 Berisiko Tinggi Melahirkan Secara Prematur

- 27 Februari 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi wanita yang sedang hamil. Penelitian terbaru menyebut wanita hamil memiiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi prematur karena terinfeksi Covid-19.*
Ilustrasi wanita yang sedang hamil. Penelitian terbaru menyebut wanita hamil memiiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi prematur karena terinfeksi Covid-19.* /Pexels/Negative Space

PR CIREBON - Menurut sebuah penelitian baru menyebutkan bahwa infeksi Covid-19 pada wanita hamil ternyata tidak menyebabkan keguguran.

Namun, penelitian menemukan bahwa wanita hamil yang positif Covid-19 lebih mungkin untuk melahirkan secara prematur.

Penelitian terbaru mengenai hubungan kehamilan dan Covid-19 itu dipimpin oleh para ilmuwan dari Imperial College London.

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Virus Corona Dunia Capai 2,5 Juta Jiwa, Berikut 10 Negara Penyumbang Covid-19 Terbanyak

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari News Medical, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Ultrasound in Obstetrics and Gynecology itu menggunakan data dari Inggris dan Amerika Serikat.

Penelitian itu dilakukan kepada sekitar 4.004 wanita hamil yang dicurigai atau dikonfirmasi Covid-19.

Rinciannya, 1606 berasal dari Inggris, dari registri data yang disebut PAN-COVID, sementara 2398 berasal dari AS, dari registri data SONPM American Academy of Pediatrics.

Baca Juga: Korea Selatan Mulai Program Vaksinasi Covid-19, Suntikan Awal Diberikan pada Pekerja Panti Jompo

Semua wanita tersebut melahirkan antara Januari hingga Agustus 2020.

Penelitian tersebut menemukan bahwa tidak ada bayi yang meninggal dalam kandungan akibat ibunya terkena Covid-19.

Selain itu, tidak ada peningkatan risiko keguguran pada wanita hamil yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: KPK Lakukan Vaksinasi Covid-19 Bagi Tahanan, ICW: Semua Nakes Saja Belum Divaksin, Apa Prioritasnya?

Namun, data penelitian tersebut menunjukkan adanya risiko cukup tinggi untuk melahirkan secara prematur pada wanita hamil yang terinfeksi Covid-19.

Dalam data Inggris, 12 persen wanita dengan dugaan atau dikonfirmasi Covid-19 harus melahirkan secara prematur.

Data itu 60 persen lebih tinggi dari tingkat rata-rata kelahiran prematur di negara Inggris pada angka 7,5 persen.

Baca Juga: Waspadai Gejala Covid-19 yang Butuh Waktu Paling Lama untuk Pulih, Salah Satunya Sesak Napas

Dalam data AS, 15,7 persen wanita harus melahirkan secara prematur. Lebih tinggi 57 persen dari rata-rata kelahiran prematur AS yang ada di kisaran 10 persen.

Namun, tim peneliti mengatakan bahwa tingkat kelahiran prematur pada masa pandemi Covid-19 mungkin saja karena ada keputusan dokter.

Sehingga, kelahiran bayi harus dilakukan lebih awal guna menghindari efek infeksi Covid-19 lebih lanjut pada ibu dan bayinya.

Baca Juga: Israel Kirimkan Vaksin Covid-19 pada Beberapa Negara, Otoritas Palestina: Pemerasan Politik Tidak Bermoral

Proporsi bayi yang lahir dari ibu dengan Covid-19 kemudian dites.

Hasilnya, ada beberapa bayi yang dinyatakan positif terkena virus SARS-CoV-2 atau penyebab Covid-19, yakni sejumlah 2 persen di Inggris, dan 1,8 persen di AS.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa wanita hamil tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat Covid-19 dibandingkan wanita yang tidak hamil.

Dikatakan bahwa mayoritas wanita hamil dalam penelitian ini tidak memiliki kondisi penyakit yang sudah ada sebelumnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: News Medical


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x