Hasil Penelitian Menunjukkan Sel Embrio Tahap Awal Rentan Serangan Virus Covid-19

- 23 Januari 2021, 13:26 WIB
Ilustrasi janin. Peneliti nyatakan sel embrio tahap awal rentan serangan virus corona atau Covid-19.*
Ilustrasi janin. Peneliti nyatakan sel embrio tahap awal rentan serangan virus corona atau Covid-19.* /Pixabay/nicosapelaths

PR CIREBON - Ahli biologi Amerika dan Inggris telah menemukan bahwa sel embrio pada perkembangan awal akan sangat rentan terhadap serangan virus corona atau Covid-19 jika partikelnya berhasil memasuki sistem tubuh wanita hamil.

Temuan tentang sel embrio sangat rentan terhadap serangan virus corona atau Covid-19 dipublikasikan dalam sebuah artikel di perpustakaan elektronik bioRxiv.

"Temuan kami bahwa embrio pra-implantasi permisif terhadap masuknya SARSCoV-2 menyoroti potensi kerentanan (terhadap Covid-19) embrio ini secara in vivo," kata para peneliti dalam tulisannya.

Baca Juga: Banyak Istirahat Dianjurkan Sebelum Vaksinasi Covid-19, Ini Penjelasan dari Pakar

"Selain itu, data yang disajikan di sini harus segera meninjau prosedur seputar fertilisasi in vitro selama pandemi Covid-19 dan akibatnya," lanjutnya.

Februari 2020 lalu, ahli biologi Tiongkok mendeteksi tanda-tanda bahwa virus korona SARS-COV-2 yang menyebabkan pandemi COVID-19, dapat menginfeksi sel-sel plasenta ibu hamil.

Hal ini membuat para ilmuwan menduga bahwa patogen dapat menyebar secara intrauterin, memasuki embrio melalui plasenta.

Baca Juga: Tidak Sempat Berjemur? Jangan Khawatir, Vitamin D Bisa Diperoleh dari 5 Makanan Ini

Di sisi lain, pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa kasus seperti itu jarang terjadi.

Selain itu, para ilmuwan tidak dapat mencatat konsekuensi yang terlihat dari infeksi virus corona yang menembus jaringan embrio.

Ketidakpastian tersebut mengakibatkan banyak perdebatan apakah virus SARS-CoV-2 berbahaya bagi janin.

Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan Depresi Dapat Pengaruhi Efek Vaksin Virus Corona

Sekelompok ahli biologi molekuler Amerika dan Inggris yang dipimpin oleh peneliti Mauricio Montano dari Gladstone Institutes di San Francisco melakukan eksperiman untuk pertama kalinya.

Mereka mencoba mendapatkan jawaban langsung atas pertanyaan ini dengan bereksperimen, menggunakan kelebihan embrio dari perawatan kesuburan dan fertilisasi in vitro yang disumbangkan secara ketat untuk penelitian, dan analog dari partikel SARS-CoV-2.

Ternyata, jawabannya ada diafirmatif untuk semua embrio yang diperoleh dari donor dengan latar belakang etnis yang sangat berbeda.

Baca Juga: Bahaya Penularan Lewat Aerosol, Hindari Berbicara dengan Orang Positif Covid-19

Sel mereka benar-benar mengembangkan protein ACE2 dan TMPRSS dalam jumlah besar, dan model partikel virus corona dengan mudah menembusnya, mengakibatkan kematian massal meskipun model tersebut tidak dapat bereproduksi.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency, catatan para ahli menunjukkan bahwa embrio akan sangat rentan terhadap infeksi virus corona pada tahap awal perkembangannya.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Russian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x