Benarkah Kaum Milenial Kesulitan Jalani WFH? Berikut Penjelasan Hasil Survei Sebuah Lembaga

14 Mei 2020, 03:45 WIB
ILUSTRASI work from home.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 yang terjadi di banyak negara, mengharuskan para pekerja dari generasi-Z dan milenial bekerja dari rumah (work from home/WFH).

Namun berdasarkan hasil survei dari Engine Insights for Smartsheet, kelompok itu merasa WFH adalah hal yang berat dilakukan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, faktanya, meskipun 95 persen warganet adalah pekerja gen-Z dan milenial.

Baca Juga: Beredar Penjualan Daging Babi untuk Kelabui Pembeli, Pemerintah Beri Tips Kenali Daging Sapi Asli

Namun mereka mengakui kesulitan menjalani pola WFH atau bekerja dari dari jarak jauh, sebagaimana dilaporkan Forbes, Selasa 12 Mei 2020.

Survei yang dilakukan di Amerika Serikat ini menunjukkan, lebih dari 80 persen tenaga kerja gen-Z dan milenial, merasa kurang terhubung atau minim komunikasi daripada sebelum pandemi Covid-19, lapor Smartsheet.

Selain itu, sejak mereka mulai bekerja dari rumah, sekitar 70 persen pekerja merasa kurang mendapat informasi tentang apa yang terjadi di dalam perusahaan mereka. Dari angka 70 persen tersebut, sebagian besar adalah pekerja generasi Z dan milenial.

Baca Juga: Gitar Akustik Kurt Cobain Dilelang, Ditaksir Bisa Kalahkan Rekor Harga Gitar Bob Dylan

Sebagian besar responden memang mengeluhkan komunikasi - yang selalu jadi persoalan - dan kini menjadi satu masalah dan tantangan yang lebih besar.

Meskipun komunikasi dapat dilakukan melalui telepon, surel, bahkan video konferensi, lebih dari 40 persen pekerja gen-Z dan milenial tetap merasa komunikasi yang dilakukan tidak efektif.

Selain itu, hampir sepertiga dari semua pekerja melaporkan bahwa mereka tidak bisa memahami status proyek yang sedang dikerjakan.

Baca Juga: Siapkan Rompi dan Sapu untuk Dipakai Pelanggar PSBB, Kasatpol PP: Kalau Diunggah Bisa Viral

Kemudian, lebih dari 40 persen gen-Z dan milenial mengatakan bahwa sulit untuk mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan dibandingkan dengan para pekerja gen-X dan boomers.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler