Kenali Varian C.1.2 Afrika Selatan, yang Disebut Peneliti Mampu Melawan Antibodi

3 September 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi - Kenali lebih dekat mengenai Covid-19 varian C.1.2 dari Afrika Selatan. /Pixabay/PIRO4D /

PR CIREBON - Masih ramai soal varian Delta, Anda juga harus mulai mengenali varian baru dari Covid-19 yakni varian C.1.2.

Para peneliti telah mengidentifikasi varian baru Covid-19 yaitu varian C.1.2 yang dikabarkan mampu melawan antibodi.

Pada 20 Agustus 2021, Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan mengeluarkan peringatan tentang 'garis keturunan C.1.2'.

Baca Juga: 10 Musim Laga Perdana Tanpa Kekalahan, Akankah Persib Bandung Mempertahankannya?

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India, strain baru ini kini menjadi perhatian, bahkan ketika dunia memerangi lonjakan kasus karena varian Delta.

Para ilmuwan berpendapat bahwa strain tersebut mungkin memiliki kemampuan lebih besar untuk melawan dan menghindari antibodi yang melindungi tubuh dari virus.

Varian C.1.2 Covid-19 pertama kali terdeteksi pada bulan Mei di Afrika Selatan. Sejak itu, varian tersebut telah menyebar ke tujuh negara lain yakni Tiongkok, Republik Demokratik Kongo, Mauritius, Inggris, Selandia Baru, Portugal, dan Swiss.

Baca Juga: Diklaim Paling Aman, Pakar Kesehatan Sebut Vaksin mRNA Tidak Ada Efek Samping Jangka Panjang

Varian C.1.2 belum dinyatakan sebagai 'varian bunga' atau 'varian perhatian' oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Namun, ia bermutasi dengan sangat cepat dan bisa sangat ampuh dalam menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh antibodi.

C.1.2 telah bermutasi secara substansial dibandingkan dengan C.1, yang mendominasi gelombang pertama Covid-19 di Afrika Selatan.

Baca Juga: Taliban Pamer Lusinan Senjata AS yang Berhasil Disita oleh Mereka Pasca Evakuasi

Varian C.1.2 bisa lebih menular dan telah menunjukkan tanda-tanda menghindari perlindungan yang diberikan oleh vaksin.

C.1.2 mungkin memiliki lebih banyak sifat penghindaran kekebalan daripada varian Delta berdasarkan pola mutasinya, kata Richard Lessells, spesialis penyakit menular.

Studi tersebut mengatakan garis keturunan C.1.2 memiliki tingkat mutasi sekitar 41,8 per tahun, dua kali lebih cepat dari tingkat mutasi global saat ini.

Baca Juga: Seorang Ibu Tega Pukul Bayinya hingga Alami Kerusakan Tulang Rusuk

Ini bukan virus tunggal tetapi pengelompokan virus yang secara genetik mirip yang dikenal sebagai C.1.2.

Para peneliti menemukan bahwa cluster tersebut mengambil banyak mutasi dalam waktu singkat.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler